Hujan bagi sebagian orang adalah lahan rezeki yang amat dinanti. Hanya bermodalkan sebuah payung, beberapa rupiah dapat terkumpul. Mereka yang dikenal dengan sebutan ojek payung ini biasanya berusia anak- anak dan remaja.
Seumur- umur saya belum pernah memakai jasa mereka. Alasannya karena kesiapan membawa payung atau jaket di tas kemanapun saya pergi. Sampai sayapun nggak tahu berapa ongkos jasa mereka mengantarkan ke tempat tujuan waktu hari hujan.
Tetapi sore itu, menjelang maghrib tepatnya. Mau tidak mau saya wajib menggunakan jasa mereka. Pertama kalinya dalam sejarah hidup saya. Yah namanya manusia kadang khilaf dan lupa. Lupa bawa payung atau jaket misalnya. Hehe… Di saat cuaca yang tidak menentu, awalnya cerah tiba- tiba berubah drastis menjadi hujan.
Hujan yang semakin deras dan hari semakin malam membuat saya ketar- ketir juga. Gara- gara buru- buru, jaket atau payungpun tertinggal. Karena itu mau tak mau saya menghampiri seorang remaja yang berdiri di pojokan halte. Tujuan saya angkutan umum yang ngetem agak jauh dari halte.
Saya nggak ngeh dengan ekspresi si remaja. Berhubung semakin malam dan tidak memakai kacamata juga sih, yang penting minta diantarkan ke angkot tujuan saya. Eh, ternyata si remaja menolak uang yang saya berikan setelah tiba di pintu angkot. Baru ngeh pas dia bilang, “saya bukan ojek payung, teh”. Hah! Bengong saya. Tapi cepat sadar ketika dia melangkah pergi. Setidaknya saya sempat mengucapkan terima kasih lah.
Pengalaman pertama kali, pertama kali pula salah orang. Entah karena memang dia ingin berbuat baik atau memang saya memaksanya berbuat baik. Salah saya juga menilai orang, hehe…
Terima kasihlah intinya. :-D
Well, pastikan payung atau jaket kemanapun anda pergi terutama masuk musim penghujan. Kalaupun harus menggunakan jasa ojek payung, pastikan dia ojek payung beneran. (ISL)
Selamat pagi Indonesia
Bdg, 4 oktober 2013
0 komentar:
Posting Komentar