Setelah mendapatkan informasi dari berbagai media cetak maupun twitter dari Tim Sukses Kandidat Calon Presiden Jend. (Purn) TNI Endriartono Sutarto, ada salah satu pembelajaran yang dapat kita peroleh dari program “Operasi Batok” yang dijalankan oleh Sang Jenderal ini.
Operasi Batok, yang dimaksudkan oleh Jend (Purn) TNI Endriartono Sutarto adalah mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam pembiayaan kampanye dimana sumbangan dari masyarakat itu haruslah yang memiliki visi yang sama dengan Beliau. Maksudnya, tidak ada balas jasa atau balas budi selain daripada melaksanakan amanat rakyat, seandainya Beliau dipercaya untuk memimpin Negeri ini.
Hal ini semata-mata dilakukan karena Jenderal (Purn) TNI Endriartono Sutarto mengakui secara tegas bahwa kelemahannya dibandingkan sepuluh pesaingnya di konvensi Partai Demokrat adalah kekurangan dana dan tidak memiliki media untuk mendongkrak popularitasnya. Untuk itu, dibukalah rekening untuk menerima sumbangan dimaksud, yaitu:
Apa yang kita dapat dengan cara penggalangan dana yang demikian??.. Berkaca pada penggalangan dana yang dilakukan oleh Presiden Barack Obama pada waktu pencalonan tersebut, tentulah cara-cara yang demikian akan menimbulkan pro dan kontra tersendiri di kalangan masyarakat.
Terlepas dari pro dan kontra tersebut, jelas hal ini membawa angin positif pada demokrasi yang sedang kita jalani. Mengapa?? Pembiayaan yang demikian, tentunya akan menghasilkan sumber dana kampanye dari berbagai kalangan (baca: masyarakat) yang mungkin jumlah penyumbang nya sangat banyak dan si penyumbang sendiri sulit untuk diketahui oleh Sang Kandidat sendiri. Efek positif dari hal ini adalah tidak ada deal-deal politik di dalamnya dan amanat rakyat yang dipercayakan manakala dipercaya sebagai Presiden Indonesia, tentunya akan lebih diutamakan dan dijalankan dengan baik. Mengingat tidak ada sumber dana dari kelompok atau golongan tertentu. Adapun efek pesimistis dari adanya program ini adalah menimbulkan efek keraguan masyarakat akan kesiapan finansial dari pencalonan sang kandidat.
Semuanya tentunya dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam menilai dan berpendapat terhadap hal ini. Apakah masyarakat akan ikut berkontribusi atau hanya sekedar mencibir sebagai suatu tanggapan atas program ini. Kita serahkan kembali ke masyarakat. Berpendapat Dijamin Konstitusi, Akhir kata, Waspada Itu Perlu, Selektif Dalam Memilih Adalah Kunci Sukses Indonesia Ke Depan.
Jakarta, 1 November 2013
Hormat Kami,
Pengamat Muda
0 komentar:
Posting Komentar