Setelah lama tenggelam dari pemberitaan di Media sekarang para peserta konvensi mulai meramaikan pemberitaan media, mereka selama ini ditenggelamkan oleh pemberitaan-pemberitaan kasus korupsi, dari tertangkapnya Akil Mochtar, kasus heboh Bunda Putri yang menyeret nama SBY, kasus ditahannya Andi Malarangeng oleh KPK dan kasus Dinasti Ratu Atut.
Kemunculan kembali para peserta Konvensi dimulai dari diskusi yang diadakan oleh KompasTV, ada empat peserta konvensi yang hadir diacara diskusi KompasTV yaitu Gita Wirjawan, Pramono Edhie, Anies Baswedan dan Dahlan Iskan, acara diskusi KompasTv itu membahas permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini, dari kasus korupsi sampai di masa depan Pendidikan di Indonesia.
Pramono Edhie tampil di media dengan pemberitaan tanggapan Pramono Edhie tentang dinasti Cikeas di partai Demokrat, di pemberitaan ini Pramono Edhie meberi tanggapan dengan mengatakan bahwa keluarga adalah orang-orang pertama membantu membangun Demokrat sehingga tidak layak jika dikeluarkan dengan alasan isu dinasti, Pramono juga diberitakan dengan lounching akun twiter resminya.
Gita Wirjawan muncul di media dengan pemberitaan keinginan Gita untuk melaporkan dana sumbangan yang dia dapat kepada KPK, Gita mendatangi KPK dengan tujuan ingin berkonsultasi dengan KPK tentang dana apa aja yang di kategorikan sebagaigratifikasi atau bukan, Gita sepertinya ingin melakukan pencitraan sebagai peserta konvensi yang transparan dengan dana kampanyenya.
Anies Baswedan membuat berita dengan kemundurannya dari Indonesia Mengajar, salah satu program kepeduliamn terhadap pendidikan yang diprakarsai oleh Anies, Anies Baswedan mengungkapkan alasanya mundur dari konvensi dikarenakan tidak mau dituduh memanfaatkan Indonesia Mengajar untuk tujuan kampanyenya di konvensi Demokrat.
Kumunculan kembali para peserta Konvensi Demorat di Media, adalah suatu tanda genderang persaingan peserta Konvensi menghangat kembali, setelang lama ditenggelamkan oleh pemberitaan gonjang-ganjing kasus korupsi, Media sebagai jurus jitu pendongkrak kepopuleran memang sangat dibutuhkan bagi peserta konvensi.
Minimnya elektabilitas mereka dimata masyarakat membuat mereka harus kerja keras meyakinkan masyarakat, Mereka harus bisa membuat masyarakat percaya bahwa meraka punya visi yang baik bagi bangsa ini, mereka harus bisa keluar dari belenggu image partai yang akan mengusungnya dalam pilpres 2014, Demokrat yang saat ini sedang menagalami masa suram, masyarakat sangat menyangsikan Demokrat sebagai Partai yang bisa dipercaya.
Semoga para peserta Konvensi bisa menjalakan musim kampanyenya dengan baik tanpa melakukan trik-trik negatif unutk mendongkrak elektabilitas namanya, Masyarakat Indonesia sangat menghargai usaha yang meraka lakukan, Masyarakat pasti tetap memberi kesempatan terhadap Peserta Konvensi untuk memperlihatkan apa yang mereka bisa terhadap perubahan bangsa ini.
Janji joni Ekstrakulikuler
0 komentar:
Posting Komentar