Pola pikir manusia dari waktu ke waktu akan terus mengalami pertumbuhan, dimana pola pikir tersebut bisa memunculkan berbagai gagasan atau opini sehingga dunia ini lebih berisi dengan berbagai karya manusia. Di Indonesia saat masa pimpinan Ir. Soekarno untuk membentuk Opini publik tentang pemahaman politik masih di bantu dengan opinion leader, sejalan dengan bertambahnya waktu seiring itu teknologi makin maju, jadi memberikan pemahaman tentang politik menjadi lebih mudah yakni menggunakan media massa.
Adanya media massa merupakan wujud dari kebebasan berpendapat dengan kata lain demokrasi. Maka dari itu politik memanfaatkan demokrasi tersebut terhadap media sehingga antara media dengan politik saling kerja sama, disitulah terdapat komunikasi politik. Keberadaan komunikasi politik di media massa membuka peluang luas bagi masyarakat untuk mengetahui, memahami, beropini tentang baik buruknya sistem politik.
Menurut Gurevitch dan JG Blumler, dari Cangara (dalam Rassanjani, 2012), berpendapat bahwa dalam hal penegakkan demokrasi media massa memiliki peran:
• Mengawasi lingkungan sosial politik dengan melaporkan perkembangan hal-hal yang menimpa masyarakat.
• Melakukan agenda setting dengan mengangkat isu-isu kunci yang perlu dipikirkan dan dicarikan jalan keluarnya oleh pemerintah atau masyarakat.
• Menjadi platform dalam rangka menciptakan forum diskusi antara politisi dan juru bicara negara dengan kelompok kepentingan dan kasus-kasus lainnya.
• Membangun jembatan dialog antara pemegang kekuasaan atau pemerintah dengan masyarakat luas.
• Membangun mekanisme
0 komentar:
Posting Komentar