Apakah yang ada dalam benak anda ketika mendengar kata perpustakaan? Apakah kenangan anda terbawa ke masa-masa bersekolah di mana anda harus mencari buku-buku referensi untuk PR IPS? Atau apakah anda terbayang perpustakaan-perpustakaan megah di universitas terkemuka di Inggris atau Amerika yang penuh dengan rak-rak buku setinggi langit2 dan meja membaca kuno yang sangat indah?
Apapun juga yang masuk ke dalam benak anda, saya rasa gambaran perpustakaan itu akan hilang dalam 20-30 tahun ke depan.
Bagaimana visi saya ini mungkin terjadi? Tidakkah model perpustakaan yang kita punya sekarang ini sudah ada sejak beratus-ratus tahun yang lalu?
Jawaban singkatnya adalah komputer dan internet. Revolusi informasi yang datang dengan internet mungkin sama pentingnya, jika tidak lebih penting, dari revolusi informasi yang terjadi sejak mesin cetak diciptakan. Sekarang informasi sudah menjadi gratis dan bisa diperoleh semudah ketikan di keyboard. Anda bisa melihat ulasan ini dengan sangat gamblang di buku-buku Clay Shirky.
Lalu, apa dampaknya pada perpustakaan? Kenapa saya membawa internet ke dalam diskusi tentang perpustakaan?
Internet telah merubah budaya membaca kita semua, termasuk anak-anak kecil. Sebuah survey yang dilakukan oleh National Foundation for Educational Research, 2007, membuktikan bahwa kemampuan anak2 Inggris umur 10 tahun untuk membaca lebih rendah pada tahun 2006 jika dibandingkan dengan hasil pada tahun 2001. Budaya modern sekarang ini berarti lebih sedikit buku yang dibaca oleh generasi muda.
Perubahan berarti yang terjadi dalam perpustakaan paling menyolok di salah satu daerah termiskin di London, Tower Hamlets. Pemerintah daerah di Tower Hamlets memiliki visi yang sangat jitu dan menggantikan perpustakaan di daerah mereka dengan sebuah bentuk perpustakaan modern yang diberi nama ‘Idea Store’ (http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/2859845.stm).
Idea Store ini lebih menjadi tempat pertemuan daripada sebuah bangunan kuno di mana orang2 membaca dengan diam. Di dalam bangunan ini ada banyak ruang pertemuan terbuka sehingga warga Tower Hamlets bisa berdiskusi dengan bebas. Ada juga banyak kafe sehingga buku bisa dibaca sembari meminum teh. Sesuai dengan namanya, ada banyak juga kursus-kursus yang diadakan di idea store, dari menari, memasak, fotografi sehingga kursus bahasa asing.
Inilah bentuk perpustakaan modern. Ide tidak hanya ditemukan di dalam buku. Perpustakaan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan pasif informasi. Sebaliknya, perpustakaan menjadi tempat di mana informasi dibahas and ide menyebar dari warga ke warga dengan difasilitasi oleh komputer dan internet. Saya jauh lebih suka perpustakaan ini daripada perpustakaan kuno yang ada dalam ingatan saya.
0 komentar:
Posting Komentar