blazer korea murah

Memberdayakan Komunitas Masyarakat Untuk Kemandirian Energi



Sampai saat ini Indonesia masih sangat tergantung pada energi yang tidak terbarukan dan dalam jangka waktu tertentu akan habis seperti bahan bakar minyak, gas dan batubara. Hal ini menjadi salah satu penyebab di beberapa daerah di Indonesia masih terjadi krisis listrik. Pembangkit listrik yang sebagian besar masih menggunakan bahan bakar minyak sementara harganya yang makin mahal membuat pasokan bbm seringkali datang terlambat. Di ibukota kabupaten dan provinsi saja listrik sering byar pet, lebih sering dan lama matinya dibandingkan hidup. Apatah lagi di wilayah pedesaan yang jauh dari pusat kota dan pemerintahan, kesediaan listrik seolah mimpi yang tak kunjung menjadi kenyataan.



Pembedaan Pasokan kebutuhan energi


Selama ini energi listrik baik untuk keperluan rumah tangga, pemerintah maupun industri di pasok oleh pihak yang sama yakni Perusahaan Listrik Negara. Dari sabang sampai merauke PLN berusaha untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh masyarakat Indonesia baik untuk perusahaan, pemerintah maupun rumah tangga. Hal ini tentu saja sangat berat untuk dipenuhi karena luasnya wilayah Indonesia, biaya yang terbatas dan khususnya sumber energi untuk pembangkit listrik sebagian besar masih menggunakan energi yang berasal dari sumber daya yang tak terbarukan seperti BBM.



Sudah saatnya dilakukan pembedaan pasokan listrik untuk sektor rumah tangga, pemerintah dan perusahaan. Listrik untuk kebutuhan rumah tangga saat ini sebagian besar masih disubsidi oleh pemerintah sehingga membuat harganya relatif murah. Hal ini tidak sehat untuk masyarakat karena akan berimbas pada pemakaian listrik yang boros karena tidak merasa berat membayar tagihan listrik. Harga listrik yang murah tersebut tidak sebanding dengan besarnya investasi yang harus dikeluarkan guna menyediakan listrik ke seluruh wilayah Indonesia.



Untuk wilayah Indonesia yang masih mengalami krisis listrik, ada baiknya pasokan listrik dari PLN diutamakan untuk sektor industri dan pemerintahan guna meningkatkan pembangunan untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Kebutuhan listrik di sektor rumah tangga dapat ditempuh dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan yang ada dan tersedia berlimpah di sekitar masyarakat seperti pembangkit listrik tenaga air mikrohidro, pembangkit listrik tenaga angin, pembangkit listrik tenaga gelombang air laut dan listrik tenaga surya. Pasokan energi listrik dengan sumber energi alternatif yang banyak tersedia di seluruh wilayah Indonesia tersebut dapat lebih efektif dengan melibatkan peran serta masyarakat seperti memanfaatkan komunitas-komunitas yang sudah ada di masyarakat maupun membentuk komunitas baru untuk tujuan kemandirian energi masyarakat.



Memberdayakan Komunitas Masyarakat Untuk Kemandirian Energi


Masyarakat harus dilibatkan dalam usaha memandirikan penyediaan energi di lingkungan masing-masing. Masyarakat dapat lebih efektif menjalankan kegiatannya secara musyawarah dan bergotong royong untuk menyediakan kebutuhan energi dan mengatur penggunaannya secara bersama-sama, dengan mengedepankan saling pengertian dan kepentingan bersama. Kemandirian pasokan energi dan pengaturan penggunaan energi ini sangat mungkin untuk dilaksanakan oleh masyarakat dan komunitasnya di seluruh wilayah Indonesia.



Daerah yang memiliki sumber daya air yang berlimpah berupa sungai yang beraliran deras dapat memenuhi kebutuhan listriknya dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga air mikro hidro. Masing-masing komunitas masyarakat dapat memiliki pembangkit listriknya masing-masing untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah tangga dan lingkungannya. Pengaturannya diserahkan pada musyawarah warga seperti biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan dan penggantian suku cadang dan pembatasan pasokan listrik yang digunakan untuk kepentingan bersama. Hal ini akan membuat masyarakat lebih mandiri dan bertanggungjawab untuk menggunakan listrik secara hemat dan bijak serta merawat pembangkit listrik masing-masing agar terjamin ketersediaan listrik yang dibutuhkan di wilayahnya. Hal ini juga bisa diterapkan pada pembangkit listrik dengan sumber energi lainnya seperti angin, matahari dan gelombang laut.



Peran serta komunitas masyarakat juga sangat bermanfaat guna kemandirian penyediaan energi untuk kebutuhan bahan bakar sehari-hari misalnya untuk memasak. Komunitas masyarakat secara bersama-sama dapat mengusahakan penyediaan energi untuk kebutuhan sehari-hari tersebut. Cukup banyak sumber bahan bakar energi yang dapat dibuat/dihasilkan oleh masyarakat dari lingkungan sekitar untuk digunakan bersama-sama. Energi-energi tersebut antara lain adalah biogas yang dapat dihasilkan dengan mengolah sampah organik dari limbah rumah tangga, sampah organik dari sisa-sia pertanian, kotoran hewan dari peternakan bahkan kotoran atau tinja manusia itu sendiri.



Cukup banyak cerita sukses dari beberapa komunitas masyarakat yang berhasil mandiri dalam menyediakan energi bagi masyarakat sekitarnya baik berupa pasokan listrik untuk rumah tangga dan usaha kecil maupun bahan bakar untuk keperluan sehari-hari. Yang perlu dilakukan adalah menularkan semangat komunitas tersebut kepada masyarakat lainnya di seluruh Indonesia dan memfasilitasinya dalam sosialisasi, penyediaan fasilitas untuk pengolahan energi, serta pendampingan sampai masyarakat dapat mandiri. Kendala-kendala penyediaan sumber dana untuk kegiatan tersebut dapat diatasi dengan mengkombinasikan dari berbagai sumber seperti pemerintah pusat dari APBN, pemerintah daerah dari APBD, kalangan perusahaan BUMN maupun swasta dari dana Corporat Sosial Responsibilities (CSR) maupun hibah dari dunia internasional.



Sudah saatnya masyarakat dan komunitas dilibatkan dalam mengatasi masalah terbatasnya penyediaan energi baik berupa listrik maupun bahan bakar keperluan sehari-hari. Pemberdayaan masyarakat ini akan membuat masyarakat secara bersama-sama menjadi pelaku penyedia energi bukan hanya sebagai konsumen yang sangat tergantung dengan subsidi dari pemerintah. Hal ini akan membuat mereka menjadi sadar akan pentingnya ketersediaan pasokan energi sehingga bisa lebih bijak dan hemat dalam menggunakan energi. Selain itu akan tercipta multiplier efek lainnya seperti masyarakat lebih peduli dengan lingkungan sehingga berusaha menjaganya sebaik mungkin, terciptanya kreativitas dan inovasi baru yang bermanfaat misalnya mengelola sampah non organik untuk membuat barang-barang yang berguna dan bernilai ekonomis dan lain sebagainya.



Pemerintah beserta BUMN penyedia dan pemasok energi seperti Pertamina dan PLN tidak bisa bekerja sendiri untuk mengatasi permasalahan terbatasnya kebutuhan energi. Masyarakat dan komunitasnya harus dilibatkan untuk mengatasi permasalahan ini. Dengan keterlibatan masyarakat yang pada akhirnya akan mandiri dalam penyediaan energi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia dan berlimpah di sekitarnya, akan memudahkan tugas dan pekerjaan pemerintah dan BUMN di bidang energi. Pemerintah, Pertamina dan PLN tinggal berkonsentrasi bagaimana caranya memasok kebutuhan energi bagi sektor industri guna menggerakkan roda perekonomian dalam skala besar. Tidak perlu lagi memikirkan untuk memasok kebutuhan rumah tangga yang tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan memerlukan investasi yang cukup besar, karena masyarakat sendiri dapat berperan aktiv dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan energinya. Kelebihan energi yang dihasilkan oleh masyarakat juga dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dan BUMN untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lainnya yang belum mandiri karena adanya keterbatasan khusus yang belum atau tidak memungkinkan mereka untuk mandiri dalam penyediaan energi.



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/03/memberdayakan-komunitas-masyarakat-untuk-kemandirian-energi-604846.html

Memberdayakan Komunitas Masyarakat Untuk Kemandirian Energi | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar