Hari jadi sejadi-jadinya
Nak, malam ini saya menonton acara mister(1) tukul jalan-jalan yang kebetulan mengambil setting lokasi di Kota Cirebon. Mengulas tentang Goa Sunyaragi, Pohon Pancawarna, dan Bungalow Ciperna. Memang acaranya mengulas dunia supranatural, tapi ada sedikit ulasan mengenai sejarahnya. Saya tertarik menontonnya sampai selesai, karena kecintaan saya terhadap kota kelahiran saya ini dan juga juga karena besok adalah hari jadinya.
Nak, hari jadi Cirebon tergolong unik karena hari jadinya ditentukan bukan dari penanggalan masehi, melainkan dari penanggalan hijriyah, yakni jatuh setiap tanggal 1 Muharam, atau tahun baru hijriyah atau orang jawa biasa menyebutnya malam satu syuro. Rangkaian acara hari jadi Cirebon, dimulai dengan shalat ashar berjamaah diMasjid Cipta Rasa Kesepuhan kemudian dilanjutkan ziarah ke makam Gunung Jati, sidang paripurna istimewa DPRD, kirab seni dan budaya, pembacaan babad Cirebon, dan dilanjutkan acara-acara lainnya.
Jalur Pantura
Kota Cirebon terletak pada lokasi yang strategis dan menjadi simpul jalur transportasi dari Jawa Barat menuju Jawa Tengah atau sebaliknya, jalur ini terkenal dengan julukan Jalur Pantura atau Jalur Pantai Utara. Cirebon memiliki titik pertemuan jalur tiga kota besar, yakni Jakarta, Bandung dan Semarang. Semua jenis transportasi, baik darat, laut, maupun udara sebetulnya bisa terintegrasi di kota ini. Namun pelabuhan Cirebon saat ini hanya digunakan untuk keperluan pengangkutan batu bara dan bahan pokok dan Bandar Udara Cakrabuana masih digunakan khusus untuk militer saja. Ada beberapa kalangan yang bercita-cita menjadikan pelabuhan Cirebon sebagai pelabuhan internasional, juga dengan Bandar udaranya. Demi kemaslahatan, mari kita ikut mengamini ya nak.
Posisi strategis ini yang menarik para investor menanamkan investasinya disini, baik mendirikan cabang usaha ataupun sekedar menitipkan uangnya disini. Karena banyak kantor cabang berdiri disini, maka banyak juga karyawan dari luar kota yang menetap, sehingga membuat landing house business menjadi sangat attractive. Selain itu gempuran mall di lahan seluas 37,36 km2 semakin massive, membuat UMK (upah minimum kota) tahun 2013 sebesar lebih kurang Rp 1.080rb terasa semakin tidak sebanding saja. Hampir seluruh brand-brand ternama sudah hadir dikota ini. Dan hal ini secara langsung menjerumuskan kita kelembah konsumerisme nak. Hati-hati bila tidak kuat-kuat amat, konsumerisme bisa mengarahkan kita ke praktek korupsi nak.
Kota Wali
Menurut P.S.Sulendraningrat (penanggungjawab sejarah Cirebon), Cirebon berasal dari kata Ci yang artinya air dan rebon yang artinya udang kecil dan sejalan dengan kenyataan bahwa Kota Cirebon adalah penghasil terasi yang terbuat dari udang-udang kecil. Dikota ini pula terdapat makam Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah, pendiri kesultanan Cirebon, bila dilihat dari Genealogi, Syarif Hidayatullah yang menjadi salah seorang wali sanga, menduduki generasi ke-22 dari Nabi Muhammad saw. Itulah sebab kota ini terkenal dengan julukan kota wali.
Walaupun terkenal dengan sebutan kota wali, tapi sayangnya ciri khas islami kurang kental dikota ini. Sebagai contoh barangkali masih banyak yang belum khatam Al-quran dikota ini, kegiatan keagamaan, pendidikan, dan pemerintahan seperti berjalan sendiri-sendiri. Walaupun masih iqro, tapi kamu harus rajin ngajinya ya nak, kelak setelah generasiku, maka generasimu-lah yang akan memakmurkan mesjid dikota ini. Ingat pesan kanjeng sunan ya nak, Kula nitip tajug lan fakir miskin (saya nitip mesjid dan fakir miskin).
Hari Jadi sejadi-jadinya
Besok hari jadi Kota Cirebon ke-644. Mari kita buat hari jadi Cirebon adalah hari jadi sejadi-jadinya. Kita ramaikan tajug alias langgar alias mushola alias mesjid dengan alunan ayat suci al-quran. Ambil sampah yang ada disekitar kita buang ketempatnya, tanam pohon-pohonan, nanti kalo cape kita makan dulu nasi jamblang, nasi lengko atau docang ditemani sirop tjampolay. Dan akhir kata selamat hari jadi sejadi-jadinya Kota Cirebon !!!
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam,
Denny S. Wijaya, S.MB
Met milad juga buat Mas Budhi, semoga selalu dirahmati Allah. aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar