Ahyadi namanya, pria 40 tahun. Ia tinggal bersama istri, dua orang anak, dan ibunya yang sudah berusaia 83 tahun. Pria yang tinggal di Kab.Ogan Komering Ulu ini patut diapresiasikan karena telah menunjukkan betapa seorang anak harus berbakti pada orangtua, dalam keadaan apapun.
Hari sabtu (2/11/2013) sekitar pukul 02:00 pagi, rumah Ahyadi terbakar hingga tak menyisakan apapun. Beruntung dalam kejadian itu tidak terdapat korban jiwa, seluruh keluarganya berhasil selamat dari lilitan api yang ganas. Termasuk Ibunda Ahyadi (83 tahun) yang kondisinya lumpuh.
Sekitar pukul 02:00 pagi, anaknya yg pertama (laki-laki 23 tahun) terbangun karena merasa diselimuti panas yang membakar. Dilihatnya ruang tamu dan ruang tengah sudah dililit api. Anaknya pun segera membangunkan orangtuanya. Ahyadi segera membawa istri dan kedua anaknya keluar dari rumah yang setengah bagiannya sudah dikuasai api.
Sayangnya, ketika istri dan kedua anaknya sudah berhasil keluar. Ahyadi masih terjebak didalam, ia membutuhkan waktu yang lama karena sembari menggendong ibunya yang tidak bisa berjalan. Ahyadi terlihat kebingungan. Ditengah kepungan api dan asap yang mencekik pernafasan, Ahyadi mencari-cari jalan keluar untuk keselamatan ibunya.
Masyarakat yang melihat kejadian histeris, ada yang ketakutan dan ada pula yang berteriak mengarahkan Ahyadi ke jalur evakuasi yang aman dari rumahnya. Dengan segenap semangat dan kekuatan yang tersisa, Ahyadi mampu menerobos api yang sudah menyelimuti rumahnya, hingga berhasil keluar bersama ibunya dengan selamat.
Kisah Ahyadi ini memberikan pesan kepada penulis. Bagaimana seorang kepala rumah tangga harus mematrikan tanggung jawab dalam hatinya, demi melindungi segenap keluarga yang dicintai. Rela berkorban nyawa demi menyelematkan keluarga, tidak peduli bagaimanapun hebatnya luka yang dirasakannya.
Bagi kepala rumah tangga. Bahagia keluarga adalah bahagianya. Sedih keluarga adalah kesedihannya. Bahagia dirinya adalah kebahagiaan keluarga. Dan kesedihan dirinya adalah untuk dirinya sendiri, bukan untuk keluarga.
Saya pun berdoa semoga bisa menjadi kepala rumah tangga yang bisa dibanggakan oleh istri dan anak-anak saya kelak. ammin.
0 komentar:
Posting Komentar