Tak ada yang menyangsikan kiprah dan peran Amien Rais dalam dunia politik di Indonesia yang cukup besar, meski harus pula kita akui ada plus minusnya di sana. Setelah namanya lama tidak muncul di media, kita dikejutkan dengan kemunculannya yang disertai serangan yang cukup tendensius terhadap Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Sayangnya publik sudah cerdas, sudah bisa menilai dan memahami bahwa kritikan tajam yang dilontarkan Amien Rais tersebut adalah sebuah kritikan yang sarat dengan kepentingan politik. Amien Rais melakukan itu bukan dalam kapasitasnya sebagai seorang Guru Besar di Perguruan tinggi, melainkan murni dari pribadinya yang seorang politisi dengan gerbong agenda politik tertentu di belakangnya.
Lain Amien Rais, lain pula para akademisi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam memberikan peneliaian pada Jokowi. Jika Amien Rais terkesan tendensius, Para civitas Akademisi UMS justru lebih obyektif dalam menilai kiprah Jokowi.
Rektor UMS, Profesor Bambang Setiaji, dalam sambutannya pada acara hari jadi UMS yang ke 55 hari ini, Sabtu (26/10/2013) mengatakan, sosok Jokowi itu langka, pribadinya yang sederhana, polos tapi tegas tersebut jarang dimiliki para pemimpin saat ini. Sosok Jokowi menurutnya merupakan pribadi yang lengkap sebagai calon pemimpin Indonesia kelak.
“Rakyat bisa mengerti negara memiliki keterbatasan, namun yang penting
0 komentar:
Posting Komentar