Ada-ada saja kelakuan Anas Urbaningrum (AU). Sebelumnya, melalui para loyaliasnya mencoba “menyerang” Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui klaim penculikan Subur Budhi Santoso (SBS) oleh BIN dan pembocoran SMS internal partai.
Lalu alih-alih meminta maaf atas perilaku para loyalisnya yang berkata bohong dan berbuat tidak etis, AU malah menuduh SBY dipengaruhi oleh para “sengkuni pembisik” yang menurutnya malah merugikan SBY. AU berupaya mencitrakan seolah baik ia dan juga SBY sedang diadu-domba dan dizalimi oleh “para pembisik”.
Beberapa hari berlalu, AU kembali mengeluarkan pernyataan yang menurut saya konyol dan bak orang yang lagi galau. AU menyebut Pemilu 2009 bermasalah dan Pemilu 2004 lebih baik dibandingkan Pemilu 2009.
“Buat saya agak aneh 2009 dulu, itu tidak lebih baik dari 2004 Pemilunya. Kalau sampai 2014 tidak lebih bagus dari 2009 kan jadi aneh,” ujar AU dikutip dari Okezone.com (http://pemilu.okezone.com/read/2013/10/31/568/889621/anas-pemilu-2009-ada-keanehan).
Keanehan yang dimaksud Anas adalah, Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2009 tidak jelas. Pada Pemilu 2004, dia mengklaim tidak ada masalah dengan DPT. “2004 itu Pemilu pertama yang rumit, ada masalah DPT? tidak ada. Karena KPU mengontrol penuh,” ungkapnya.
Lucunya AU adalah mantan Komisioner KPU periode 2001-2005. Dia mengklaim Pemilu 2004 lebih baik dari Pemilu 2009, padahal empat orang KPU Nazaruddin Sjamsuddin (ketua KPU 2004), Mulyana W Kusumah, Daan Dimara, dan Rusadi Kantaprawira dipenjara karena melakukan korupsi.
AU sendiri bersama dengan Andi Nurpati dengan cerdik mampu menyelamatkan diri dengan merapat ke Demokrat. Makanya kok ya terdengar konyol saat dia mengklaim Pemilu 2004 lebih baik dari Pemilu 2009.
Lalu Pemilu 2009 kata AU ada masalah besar dalam DPT. Mungkinkah AU merujuk kepada isu skandal sistem Informasi Teknologi (IT)?
Kita ingat bahwa kala itu ada tuduhan dalam Pemilu dan Pilpres 2009 (sebenarnya pemilu 2004 juga menjadi tertuduh), semua PC di KPU yang digunakan untuk penghitungan suara, telah diset-up dengan program khusus di malam hari. Ketika tidak ada orang di KPU, malam-malam ada yang datang. semua PC diisi program untuk memenangkan SBY dan mendongkrak suara Partai Demokrat (http://chirpstory.com/li/18658).
Nah, ironisnya di Pemilu 2009, AU juga menjadi salah satu ketua DPP Partai Demokrat yang “diuntungkan” –jika memang benar terjadi skandal itu.
Lebih jauh, menurut saya, apapun kata AU, saya ingat betul bahwa dia “terlibat” dalam kedua pemilu di atas, baik sebagai anggota KPU maupun sebagai ketua DPP Demokrat yang memenangkan SBY!
Jadi menurut saya lebih baik AU ini tenangkan diri, jangan galau dan konyol!*
0 komentar:
Posting Komentar