Bahagia sekaligus lega saat mengetahui Alma sudah ditemukan. Semuanya berkat surat berantai yang seringkali dianggap sebagai hoax di Indonesia. Entah bagaimana prosesnya, akhirnya Nia yang tahu keberadaan Alma bersama Pak Aja, berkomunikasi dengan orangtua dari Alma. Dan sekarang, Alma sudah kembali ke pelukan orangtuanya.
Banyak hal menarik di sini. Namun karena saya berada jauh dari Jakarta, saya ingin beropini tentang hal yang jelas-jelas saya lihat dengan pasti saja, yaitu pada komentar orang-orang terkait berita ini. Untuk melihat komentar-komentar yang ada, bisa dilihat di sini: http://megapolitan.kompas.com/read/komentar/2013/10/30/2124297/Selama.Hilang.di.Monas.Alma.Dirawat.Tukang.Penyewaan.Sepeda
Saya ambil satu contoh saja, supaya tidak terlalu banyak link, hehe.
Jadi, setelah Alma ditemukan dan kembali hidup bersama orangtuanya, ternyata orang-orang masih sibuk untuk menghakimi satu sama lain. Di satu pihak ada yang memuji Pak Aja, karena sudah merawat Alma selama 4 hari bersamanya. Sedang di satu pihak, ada yang menaruh kecurigaan kepada Pak Aja, karena selama dia menemukan dan merawat Alma, dia tidak melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwajib.
Bagi saya hal tersebut cukup aneh, mengapa kita harus repot-repot menghakimi si Pak Aja? Toh anaknya sudah ditemukan dengan selamat dan Insya Allah bahagian bukan? Lalu mengapa kita harus menuduh Pak Aja memiliki maksud tidak baik?
0 komentar:
Posting Komentar