blazer korea murah

Media Sosial (MedSos), Wadah Sosialisasi Kandidat Atau Perang Antar Tim Sukses



Kehadiran Media Sosial (“MedSos”), seperti Twitter, Path, Facebook, Blogger secara tidak langsung turut memberi angin segar kepada Para Kandidat Calon Presiden. Biaya murah dan efek yang ditimbulkan dari adanya MedSos menjadi daya pikat tersendiri dan sangat menjanjikan bagi Para Kandidat untuk lebih dekat dengan masyarakat Internet (Nettizen).



Tak pelak Para Kandidat pun berlomba-lomba untuk menampilkan official account nya pada MedSos. Sebagai contoh, dalam hal twitter, berikut nama-nama Kandidat Calon Presiden dalam Pemilu 2014.



- Bapak Prabowo dengan akun twitter @prabowo08


- Bapak Jend (Purn) TNI Endriartono Sutarto dengan akun twitter @endrisutarto


- Bapak Dahlan Iskan dengan akun twitter @iskan_dahlan


- Bapak Abu Rizal Bakrie dengan akun twitter @aburizalbakrie


- Bapak Wiranto dengan akun twitter @wiranto1947


- Bapak Jokowi dengan akun twitter @jokowi_do2


- Bapak Jusuf Kalla dengan akun twitter @Pak_JK


- Bapak Gita Wirjawan dengan akun twitter @Gwirjawan


- dan lain sebagainya.



catatan: ini bukan lembaga survey, itu hanya contoh, jadi penempatan nama dilakukan secara acak dan tanpa maksud untuk menguntungkan kandidat lain.



Kehadiran akun twitter, sebagai contoh, merupakan ajang bagi Para Kandidat untuk mengenalkan sosok dan karakternya kepada masyarakat luas. Hal ini tentu nya suatu hal positif bagi penggiat gerakan #PemiluCerdas, #PemilihCerdas, #PolitikCerdas. Mengapa?? karena kita dapat bertanya langsung kepada Sang Kandidat mengenai program, visi maupun misi ke depan bagi Indonesia seandainya diberikan kepercayaan untuk memimpin Bangsa ini atau pun menanyakan pendapat secara pribadi atas isu-isu yang sedang hangat dibicarakan. Hal ini semata-mata kita lakukan untuk persiapan sebelum kita menentukan pilihan pada perhelatan Pemilihan Presiden 2014.



Keberadaan MedSos ini pun sekarang ini seakan-akan seperti buah simalakama. Hal ini semata-mata karena adanya dugaan untuk menjatuhkan kandidat lain melalui MedSos. Akun palsu pun segera dilahirkan untuk sekedar menggangu atau bertanya hal-hal yang menurut aturan kepantasan tidak layak untuk ditanyakan.



Sekarang, Fenomena ini mulai muncul ke permukaan, hal ini bisa jadi dilatarbelakangi oleh: Pertama , ntah dilatarbelakangi karena terindikasi kerja sama dengan salah satu kandidat lain (baca: Tim Sukses) atau Kedua , hanya semata-mata suatu kejailan semata. Baik karena alasan pertama maupun kedua jelas sangat men-derogasi martabat kita sebagai anak muda yang baru saja merayakan Hari Sumpah Pemuda. Pembelajaran politik yang demikian, sangat menciderai semangat-semangat anak muda untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat, beretika, bermoral dan ke-Bhineka Tungal Ika-an kita. Mengapa?? seharusnya ajang ini merupakan wadah kita untuk bagaimana mengambil manfaat atas pembelajaran politik yang ditunjukkan oleh senior-senior kita. Kalaupun ada sisi negatif atas apa yang dipertontonkan tentunya kita dapat mengesampingkan hal itu. selalu ingat, Waspada Itu Perlu, Selektif Dalam Memilih Adalah Kunci Sukses Indonesia Ke Depan.




Gerakan #PemilihCerdas #PemiluCerdas #PolitikCerdas




Jakarta, 1 November 2013


Salam Hormat,




Pengamat Muda


twitter: @pengamatmuda – email: mudapengamat@yahoo.com






sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/11/01/media-sosial-medsos-wadah-sosialisasi-kandidat-atau-perang-antar-tim-sukses-604235.html

Media Sosial (MedSos), Wadah Sosialisasi Kandidat Atau Perang Antar Tim Sukses | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar