Jakarta — Lomba Karya Tulis Ilmiah dalam Bentuk Esai Sosial Budaya yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meloloskan 12 naskah esai sebagai finalis. Ke-12 naskah tersebut terpilih dari total 1.387 naskah yang diterima panitia. Setelah melalui penilaian akhir melalui presentasi para finalis, nama Taufiqqurahman dari MA Tahfidh Annuqayah, Sumenep, Jawa Timur, keluar sebagai juara pertama dengan judul esai “Dari Pesantren untuk Indonesia: Pengalaman Pesantren dalam Pribumisasi Nilai-nilai Multikultural untuk Membangun Keharmonisan di Tengah Perbedaan”.
Lomba Karya Tulis Ilmiah dalam Bentuk Esai Sosial Budaya baru pertama kali diselenggarakan pada tahun ini oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan Balitbang Kemdikbud. Tema yang diangkat adalah “Hidup Harmonis di Tengah Perbedaan”. Lomba ini ditujukan untuk pelajar SMA, SMK dan MA di seluruh Indonesia, dan dimulai pada 15 Juli 2013 dengan batas waktu hingga 15 September 2013. Dalam rentang waktu dua bulan itu, panitia menerima 1.387 naskah yang dikirim melalui email.
Meski baru diselenggarakan pertama kali, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan Kemdikbud, Hurip Danu Ismadi, mengatakan, antusiasme pelajar terhadap lomba ini sangat tinggi. Terbukti dari jumlah naskah yang masuk mencapai 1.387 dari pelajar di berbagai wilayah Indonesia. Hurip menjelaskan, seleksi awal dilakukan dengan mengambil 100 naskah terbaik yang kemudian diseleksi lagi menjadi 12 finalis. Ke-12 finalis tersebut harus melakukan presentasi mengenai karya tulisnya di hadapan dewan juri dan finalis lainnya tepat pada Hari Sumpah Pemuda, yaitu 28 Oktober 2013, di Hotel Millennium, Jakarta.
Usai presentasi, dewan juri yang terdiri dari lima orang melakukan sidang tertutup untuk menentukan enam nama pemenang. Juara pertama diraih Taufiqurrahman dari MA Tahfidh Annuqayah, Sumenep, Jawa Timur; juara kedua diraih Christ Daniel Soselisa dari SMA Negeri Siwa Lima, Ambon, Maluku; juara ketiga diraih Anastasia dari SMA Santa Ursula Pos, Jakarta; juara harapan 1 diraih Luh Putu Eka Yani dari SMA Negeri Bali Mandara, Buleleng, Bali; juara harapan 2 diraih Verencya Oktaviani dari SMA Kristen Immanuel, Pontianak, Kalimantan Barat, dan juara harapan 3 diraih Herman Palani dari SMA Negeri 2 Sekayu, Sumatera Selatan.
Hurip menjelaskan, juara pertama mendapat hadiah uang sebesar Rp 10 juta, juara kedua sebesar Rp 9 juta, juara ketiga sebesar Rp 8 juta, juara harapan pertama sebesar Rp 7 juta, juara harapan kedua sebesar Rp 6 juta, dan juara harapan ketiga sebesar Rp 5 juta. Sedangkan untuk enam finalis lainnya masing-masing mendapatkan Rp 2,5 juta. Selain itu sebagai penghargaan atas karya tulis peserta lain, 20 karya tulis terbaik akan diabadikan dalam sebuah buku.
Lomba karya tulis ilmiah dalam bentuk esai sosial budaya ditujukan untuk menggali pemahaman dan apresiasi para pelajar terhadap kekayaan dan keragaman budaya Indonesia melalui karya tulis berbentuk esai sosial budaya. Hasil lomba diharapkan dapat menggambarkan sejauh mana pemahaman dan apresiasi pelajar terhadap keragaman budaya Indonesia. Dewan juri lomba ini terdiri dari lima orang, yaitu Dr. Riwanto Tirtosudarmo (Peneliti Senior LIPI), S. Dloyana Kusumah (Peneliti Senior Puslitbang Kebudayaan), Putu Fajar Arcana (Redaktur Budaya Kompas), Setiawati Intan Savitri (Forum Lingkar Pena), dan Bambang Widiatmoko (Sastrawan).
0 komentar:
Posting Komentar