Judul ini mengilustrasikan bagaimana tekanan yang selalu mengkritik pak Dahlan Iskan dalam masalah kelistrikan (dan anehnya yang di kritiknya.. listrik lagi-listrik lagi) padahal kalo tdk menutup mata (mata hati) banyak sekali perubahan yang sudah dilakukan oleh beliau untuk kemajuan Bumn dan bangsa ini. walaupun baru (dalam jangka 2 tahun).
Saya bukan ahli dalam dunia kelistrikan….
tapi hanya membayangkan…Listrik itu laksana nasi bagi orang Indonesia….yang sangat penting..
manusia di indonesia tak pernah berkurang, yang ada malah terus menerus bertambah (baik melalui pernikahan atau tidak pernikahan)
maka kebutuhan akan beras pun otomatis muncul……dan beras ini terus menerus menjadi masalah bagi indonesia…yang penanganannya membuat bumn gregetan (akhirnya bumn pun turun tangan)….
Begitupun dengan listrik…semakin banyak manusia yang lahir, maka semakin banyak kebutuhan akan listrik.. (maka disinilah yang menjadi permasalahan)
kenapa demikian? oh….bisa ja’i:
- Manusia semakin kesini selalu dimanjakan dengan teknologi, dan kesemuanya rata-rata membutuhkan listrik…..Dari satu orang saja…berapa peralatan yang membutuhkan listrik..dari mulai alat komunikasi, alat mengetik dan banyak lagi.. yang otomatis kebutuhan listrik terus bertambah.
- Proses pembuatan Pembangkit listrik….yang saya ketahui (karena saya bukan ahlinya) tidak semudah membuat telor mata sapi yang begitu mudahnya untuk dikasih bumbu masakan (mau rasa pedas ato gurih ..itu gampang..)
- Proses sebelum membangunnya juga …banyak yang harus di urus…dari mulai perijinan (yang kadang berbelit),proses kafasitasnya, dan banyak lagi…dan tentu itu bukan perkara gampang…
- dan masih banyak lagi yg lainnya..
sekarang timbul pertanyaan?
apakah kita orang Indonesia yang ingin bangsanya maju….lebih mementingkan kritikan tanpa memberi solusi…. atau..
ingin menjadi manusia yang bermartabat…… yakni: mengkritik yang disertai solusi…
silahkan pilih sendiri… (tak perlu di gurui lagi) …karena kawan- kawan semua ….kencingnya saja sudah pada lurus (tidak bengkok lagi)
0 komentar:
Posting Komentar