Ibarat memakan sebuah buah simalakamal (dimakan salah tak diakan juga salah) itulah pahit manis jadi pemimpin.
Demo buruh kemarin janganlah kita salahkan 100% pada buruh saja.mereka juga seperti kita saat ada kesempatan gaji naik, maka tak akan di sia siakan.
Dan kesempatan itu terjadi saat pemilihan gub DKI yang lalu. Ada janji gaji buruh 4 juta (buruh jakarta). Buruh yang akalnya sehat menimbang nimbang janji menggiurkan ini.
Nah setelah terpilih kadi gub DKI buruh nagih janji. Apa itu salah?
Bahkan buruh sudah berbaik hati tidak nuntut 4 juta cuma 3,7 juta saja, denger dengar malah turun lagi cuma 2,7 juta saja (entah tahun depan) hee
Apakah buruh cuma di PHP ? (pemberi harapan palsu) ?? entahlah kita lihat hari ini keputusannya…. ingat ya para pemimpin Ingkar janji itu tidak baik hee (klw ekstrimnya bisa di katagorikan munafik)
Di lain sisi dilema ini ibarat makan buah salakamal! Kebijakan “janji” 4 juta manis saat di ungkapkan tapi pahit saat kini mau di terapkan.
Misal di kabulkan:
Buruh senang citra jokowiahok meningkat di mata buruh, minimal 3 jutaan lebih buruh akan setia. Tapi mungkin PHK akan terjadi dan perusahaan akan gulung tikar dan pindah ke daerah yang gajinya rendah (dan ini bagus daerah lain dapat suntikan investasi, juga penduduk desa tak akan merantau ke kota lagi minimal berkurang)
misal tidak di kabulkan :
tentu saja citra jokowi ahok akan buruk minimal di mata buruh jakarta, karena ingkar janji. Tapi perusahaan tetap di jakarta dan mungkin sedikit PHK (cuma sedikit hee) minimal itu yang terjadi
Citra adalah hampir seperti Tuhan, segala galanya buat para politikus - pejabat publik. Dan masalah gaji buruh jakarta ini seperti buah simalakamal buat citra Gub DKI.
pro wong cilik! apa pro wong gede! hee
Apakah buruh cuma di PHP? kita saksikan hari ini…
*saran saya jangan jadi pegawai jadilah pengusaha hee
0 komentar:
Posting Komentar