Moh. Mahfud MD @mohmahfudmd 7.01 PM-29 Oct 13
Sy, kamu,kita brencana, Tuhan jg brencana. Allahlah yg memastikan hsl rncana2–> @jadi11 : Pak @mohmahfudmd bener mau jd cawapresnya @Pak_JK ?
Menarik sekali jawaban Mahfud MD ketika ditanya salah seorang followernya soal apa benar Mahfud MD mau jadi cawapresnya Jusuf Kalla? Mahfud menjawab: ’’Saya, kamu, kita berencana, Tuhan juga berencana. Allahlah yang memastikan hasil rencana-rencana.’’
Tiga menit kemudian, Mahfud men-twitt lagi: ’’Wallahu fa’aalun limaa yuried; Tuhanlah yang mengeksekusi sendiri semua rencananya. Rencana manusia tak ada artinya di depan rencana Tuhan.’’
Mendengar jawaban itu, sebagian followernya seolah tidak terima. Bukan soal rencana Tuhan itu, tapi kenapa kok menjadi cawapresnya Pak JK (Jusuf Kalla)?
’’Kenapa kok JK yang dipilih? Berikanlah kesempatan pada generasi yang agak muda-muda,’’ Allviena protes keras.
’’Ssst. Jangan khawatir, semua di bawah kendali sutradara,’’ jawab Mahfud kembali menegaskan jawabannya.
’’O begitu Pak?’’ Allviena mulai memahami.
’’Dalam politik itu yang efektif adalah permainan dengan sutradara, bukan manuver. Lihat saja nanti,’’ tukas Mahfud.
Mendengar jawaban Mahfud itu saya jadi teringat aliran Jabbariyah bahwa yang terjadi pada manusia merupakan kehendak Allah. Ibarat pewayangan, manusia itu hanyalah mengikuti apa yang dikehendaki sang dalang. Semua terserah dalang. Mau dibikin menang atau kalah, kaya atau miskin, mulia atau terhina, itu suka-suka dalang.
Allah memang Maha Berkehendak. Itu sebabnya, salah satu sifat Allah adalah al-Irodah (Maha Berkehendak). Ketika Allah menghendaki sesuatu, tidak ada satu pun yang mampu menghalanginya. Cukup dengan mengatakan, ’’kun fayakun’’, maka segala keinginan Allah akan terwujud.
Itu sebabnya, meski Mahfud menyatakan siap maju dalam kontestasi capres 2014, dia tidak ngoyo. Mengalir saja, seperti air yang senantiasa mencari tempat-tempat lebih rendah dan memasuki celah-celah kecil. Ngoyo pun, istilahnya jual ini jual itu, kalau Allah tidak menghendaki tidak akan jadi. Punya modal ini itu sekali pun, kalau Allah tidak berkenan, ya tidak akan terpilih. Mengapa?
Karena Allah adalah Raja yang memiliki kerajaan. Allah memberikan dan mencabut kekuasaan kepada orang yang dikehendaki. Allah juga memuliakan dan menghinakan kepada orang yang dikehendaki. (Allahumma Maalikal Mulki Tu’til Mulka Man Tasya wa Tanzi’ul Mulka Man Tasya wa Tu’izzu Man Tasya wa Tuzillu Man Tasya).
Namun demikian, manusia tetap diwajibkan berdoa dan berikhtiar. Perintah Allah seperti itu. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu mau mengubahnya sendiri.
’’Ya tetap berdoa dan berusaha. Saya konsolidasi-konsolidasi saja. Selebihnya Allah yang akan menentukan. Kita usaha kayak apa pun kalau Allah tidak menghendaki kan ndak jadi juga. Mengalir ajalah,’’ jawab Mahfud ketika saya tanya apakah Pak Mahfud penganut aliran Jabbariyah yang menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah.
Jadi, mari kita tunggu saja rencana Tuhan untuk Indonesia pada 2014 mendatang. (*)
0 komentar:
Posting Komentar