Kata Nabi tentang jabatan:
1. Abu Dzar pernah meminta kepada Nabi saw. untuk diberi suatu jabatan, maka oleh Nabi ditepuknya pundak Abu Dzar sambil beliau bersabda, “Hai Abu Dzar! Engkau lemah, kekuasaan adalah suatu amanat dan kelak di hari kiamat akan menyusahkan dan menyesalkan, kecuali orang yang dapat menguasainya karena haknya dan melaksanakan apa yang menjadi tugasnya.” (HR. Muslim).*
2. Abu sa’id bin Samurah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, kepadaku, “Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut kedudukan dalam pemerintahan, karena jika engkau diserahi jabatan tanpa meminta, maka engkau akan dibantu oleh Allah untuk melaksanakannya. Tetapi jika jabatan itu engkau peroleh karena permintaanmu, maka akan diserahkan ke atas bahumu atau kebijaksanaanmu sendiri. Dan jika engkau telah bersumpah atas sesuatu perkara kemudian engkau dapatkan perkara lainnya yang lebih baik, maka tebuslah sumpah itu dan kerjakanlah apa yang lebih baik itu.” (HR. Bukhari, Muslim).
3. Abu Musa al-Asy’ari ra. berkata, aku bersama dua orang sepupuku masuk kepada Rasulullah saw. maka salah seorang dari sepupuku itu berkata, “Ya Rasulullah, berilah kepada kami jabatan pada salah satu bagian yang diberikan Allah kepadamu.” Yang kedua juga berkata demikian. Maka jawab Rasulullah saw., “Demi Allah, kami tidak mengangkat seseorang pada suatu jabatan kepada orang yang menginginkan atau orang yang berambisi pada jabatan itu.” (HR. Bukhari, Muslim)
Apa hasil dari berlomba-lombanya orang mendapatkan jabatan? Lihatlah hasil tangkapan KPK. Penyuapan, korupsi, pembunuhan, bermewah-mewah dengan uang bukan haknya.
Artinya bahwa sistem politik dan perekonomian kita perlu ditinjau kembali secara total dan menyeluruh.
0 komentar:
Posting Komentar