blazer korea murah

Ayo FPI, Kamu Hebat Kalau Bisa Turunkan Lurah Susan



Ternyata buntut dari Pernyataan/ Himbauan Gamawan Fauzi agar kepala-kepala daerah mau bekerja sama dengan FPI membuat mereka-mereka (FPI) menjadi GR dan semakin besar kepala. Tidak tanggungg-tanggung kini mereka pun mulai berpolitik dengan mengeluarkan pernyataan-pernyataan ke media agar kepala-kepala daerah segera melaksanakan Himbauan Mendagari (Dibaca : Tokoh FPI).


Dan meskipun mulai ikut-ikutan berpolitik tapi seperti biasa pada gaya mereka dimana selalu ada unsur intimidasi/ Pemaksaan dalam mewarnai aksi-aksi mereka.


FPI yang katanya menjunjung tinggi amar maruf nahi munkar ini sudah dikenal sebagai ormas illegal yang selalu beringas dalam bertindak. Tidak hanya punya hobby menghancurkan harta benda orang (yang dianggap berbuat maksiat), FPI juga tidak segan-segan menghancurkan kantor-kantor pemerintah agar kehendak mereka dituruti oleh pejabat/kepala kantor yang mereka rusak kantornya.


Ilegal disini artinya belum terdaftar di instansi pemerintah, baik Depdagri maupun lainnya. Meski masih illegal mereka sudah punya pengurus DPP, DPW dan DPD. Dan mereka mengklaim punya anggota sebanyak 15 Juta orang. (ck ck ck… Partai-partai Menengah yang ada kalah dong. PAN dan PKS paling punya kader sebanyak 10 Juta orang).


Sebagai perkumpulan Islam (susah juga untuk mengatakan mereka ormas atau bukan), perkumpulan ini sangat unik. Sangat sulit berdialog dengan mereka karena Logika yang ada di kepala mereka bukanlah Logika Umum melainkan logika-logika Ustad-ustad mereka yang katanya berdalil Islam. Padahal ajaran Islam sesungguhnya adalah Agama yang penuh logika. (Hanya dengan Akal lah seorang Islam dapat menjalankan agama dengan sebaik-baiknya).


Sebagai contoh adalah Nahi Munkar (mencegah Kemungkaran/ Kejahatan/ Kemaksiatan). Logika Islam yang ane pahami dan benar-benar Logika yang Umum adalah orang Islam wajib mencegah Kemungkaran dengan catatan Kalau memang dia mempunyai kekuasaan (sebagai Lembaga/ Petugas yang mempunyai kapasitas untuk melakukan larangan dan lainnya). Kalau dia tidak punya kekuasaan maka cukuplah dia berbicara/ bersuara (menasehati). Bila tidak mampu menasehati maka cukuplah dia menolak dalam hatinya (bathinnya).


Contoh kecil adalah ketika ada seorang anak mencuri uang ibunya, sebagai orang tuanya wajib untuk menghukumnya. Tetapi kalau sebagai tetangganya wajiblah dia (secara maksimal) untuk menasehatinya. Lebih dari itu adalah cukup menolak dalam hati saja.


Dan untuk FPI hal itu tidak berlaku. FPI adalah ormas illegal yang merasa paling Islam dan merasa paling punya Kekuasaan untuk Mencegah Kemungkaran. Mereka tidak segan-segan menjadi Hakim Jalanan dengan menghukum pelaku Kemungkaran (dalam kacamata mereka) dengan menghancurkan harta benda si pelaku. Tidak ada Logika Umum maupun Logika Islam yang dipakai untuk aksi mereka.


Rumus Logika mereka yang selalu digembar-gemborkan adalah FPI anti Maksiat, yang tidak setuju dengan FPI adalah mereka yang Pro Maksiat. Aneh kan Logikanya?


Itu sama saja dengan Logika, FPI (dengan caranya) menjalankan Hukum Islam, yang tidak setuju dengan FPI adalah mereka yang Tidak Pro Hukum Islam. Inilah logika-logika yang sangat kerdil. Logika-logika seperti inilah yang membuat beberapa umat islam yang sedikit berbeda paham menjadi saling membunuh diantara saudaranya.


Selanjutnya kita melihat cara FPI Berpolitik.


Sebelumnya FPI pernah merusak kantor Kemendagri karena wacana tentang Undang-undang Miras. Anarkis dan Intimidasi dikedepankan untuk mewujudkan keinginan mereka ( dibaca : aspirasi mereka).


Dan sekarang ketika Mendagri sudah menghimbau kepala daerah untuk bekerja sama dengan FPI, mulailah mereka beraksi dengan mengintimidasi Pemprov DKI (dalam hal ini Ahok yang jadi sasaran). Mereka mengancam akan berdemo ke Kantor Gubernur dan mengancam menurunkan Ahok kalau Ahok tidak mau merubah prilaku kepemimpinannya yang galak. Itulah hebatnya FPI. Mana ada logika bahwa Ahok itu dipimpin oleh 10 juta penduduk DKI. Mana ada logikanya bahwa mereka sama sekali tidak punya urusan/ tidak punya legalitas untuk dapat menurunkan Ahok. Yang penting bagi mereka adalah intimidasi agar Pemprov DKI mau mengajak mereka bekerja sama.


Selain Ahok, mereka juga mengancam akan menurunkan Lurah Lenteng Agung yaitu Lurah Susan. Tidak ada logika mereka bahwa Susan terpilih menjadi Lurah disana melalui seleksi ketat Lelang Jabatan. Mereka merasa mempunyai hak yang sama dengan Gubernur dan Wakil Gubernur bahwa mereka juga berhak memutuskan siapa yang pantas menjadi Lurah di Lenteng Agung. Begitu juga dengan Lurah Pejaten Timur, Lurah Grace.


Logika mereka adalah Lurah Pria akan lebih baik dari Lurah Wanita. Lurah Muslim akan lebih baik dari Lurah Non Muslim. Mungkin di benak mereka kalau Lurah Pria dan Muslim itu pasti Lurah yang tidak korupsi dan perduli dengan warganya.


FPI Akan Menurunkan Lurah Susan


Dan khususnya mengenai Lurah Susan, FPI tidak menggunakan dalil amar maruf nahi munkar melainkan sudah berpolitik layaknya parpol-parpol yang sudah lulus verifikasi KPU. Dan beberapa point t pernyataan politiknya, antara lain :



  1. FPI menolak Lurah Susan dijadikan Lurah Lenteng Agung dikarenakan Warga Lenteng Agung memang tidak mau dipimpin oleh Lurah Susan. Menurut FPI 95% warga Lenteng Agung menolak dipimpin Lurah Susan. (ini data 95% dari mana FPI bisa menghitungnya?).

  2. Berikutnya FPI menganggap penempatan Lurah Susan tidak tepat karena mayoritas penduduk Lenteng Agung Muslim. Menurut Sekretari DPD FPI Jakarta Novel Ba’mumin, Susan bukan dipilih warga melainkan dipilih oleh Ahok. (Beginilah gaya FPI yang selalu merasa lebih tahu dari orang lain). Bahwa Lurah itu tidak dipilih oleh Warga melainkan diangkat oleh atasannya).

  3. Menurut Tempo.co, FPI akan mencoba menyingkirkan Susan dengan cara halus yaitu dengan meng-agendakan mengadakan “Pengajian” rutin seminggu sekali di Lenteng Agung. (ane bilang sih tanggung amat, kenapa nggak sekalian konvoi motor di depan rumah Susan beberapa hari sekali pasti jauh lebih efektif). Yang lucunya menurut FPI, Pengajian itu yang mengadakan masing-masing RW dan FPI diundang untuk hadir. (padahal yang meng-agendakan Pengajian di Lenteng Agung itu FPI, tapi mereka bilang mereka akan diundang oleh setiap RW).


Jadi kesimpulannya adalah FPI Tidak perduli bahwa menggunakan sentiment Agama itu identik dengan pelanggaran HAM. FPI juga merasa lebih pintar dari NU dan Muhammadiyah dalam menyikapi keberadaan Lurah Susan dimana Indonesia menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama. Dan di sisi lain, FPI merasa layaknya seorang Gubernur dimana FPI juga memiliki hak untuk menentukan siapa yang pantas jadi Lurah di Lenteng Agung dan siapa yang tidak.


Akhirnya ane ingin menantang FPI, bisa tidak mereka membuktikan bahwa mereka mampu menurunkan Lurah Susan. Nggak usah menurunkan Lurah Grace atau Ahok deh, Lurah Susan dulu diturunin kalau mereka mampu. Jangan seperti yang lalu Miss World, berkoar-koar akan datang ke Bali untuk membubarkan acara tersebut, tapi faktanya mana?


Salam Blogger.


Sumber :


http://www.tempo.co/read/news/2013/10/28/231525142/Setumpuk-Alasan-FPI-Menolak-Lurah-Susan


http://www.tempo.co/read/news/2013/10/27/083525102/Ini-Agenda-Aksi-FPI-Menolak-Lurah-Susan


http://www.tempo.co/read/news/2013/10/28/064525184/FPI-Demo-Lurah-Susan-Komnas-HAM-Itu-Ancaman


Catatan :


Buat Yang Kontra, silahkan berkomentar tapi tolong gunakan Logika yang Umum. Yang nyepam atau yang asal komen so pasti akan dihapus.



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/10/29/ayo-fpi-kamu-hebat-kalau-bisa-turunkan-lurah-susan-605982.html

Ayo FPI, Kamu Hebat Kalau Bisa Turunkan Lurah Susan | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar