blazer korea murah

Pertarungan Kandidat Capres Gurem



13831664531279141691

Ilustrasi Kampanye Kandidat (sumber: Kartun Benny)



Kompas Tv kemarin menayangkan acara yang bertajuk Indonesia Satu, acara yang menayangkan diskusi tokoh-tokoh bangsa yang saat ini sedang ingin menjajal panggung politik Indonesia dengan mencoba menawarkan sebagai calon Presiden di Pemilu 2014.


Ada sembilan tokoh yang hadir dalam acara tersebut Hidayat Nur Wahid, Jusuf kalla, Wiranto, Mahfud MD, Dahlan Iskan, Anies Baswedan, Gita Wirjawan, Rhoma Irama dan Pramono Edhie Wibowo, acara tersebut mencoba mengupas sudut pandang para tokoh yang hadir dalam melihat bagaimana Penanganan Korupsi di Indonesia, tentang Bagaimana masa depan Pendidikan di Indonesia, juga tentang kesehatan dan lain-lain.


Jika kita perhatikan sembilan tokoh yang hadir, mereka adalah sembilan kandidat alternatif capres 2014 minus Wiranto yang sudah dipastikan akan diusung oleh partainya Hanura, delapan tokoh yang lain masih harus berjuang meyakinkan partai yang akan mengusungnya maju menjadi capres.


Dahlan Iskan, Anies Baswedan, Gita Wirjawan dan Parmono Edhie ke-empat tokoh ini harus bersaing melalui Konvensi Demokrat untuk menjadi pemenang sehingga bisa maju menjadi Capres Demokrat, sedangkan Rhoma Irama, Mahfud MD dan Yusuf Kalla masih harus melihat perkembangan Partai Kebangkitan Bangsa bagaimana strategi dalam perebutan RI 1, maju mengajukan calon atau hanya jadi partai pengekor mencari aman, yang terakhir Hidayat Nur Wahid bisa jadi ini yang akan diajukan oleh PKS selain Anis Matta presiden PKS.


Sembilan tokoh yang hadir di acara Kompas Tv memang masih harus sangat bekerja keras menyakinkan publik Indonesia untuk menaikkan elektabilitasnya, meski beberapa tokoh tersebut sudah cukup dikenal oleh publik, tapi tingkat elektabilitas mereka masih sangat rendah dimata publik, meski publik sudah melihat beberapa kinerja mereka selama ini tapi masih belum cukup meyakinkan untuk mendapatkan dukungan publik Indonesia.


Acara Diskusi yang diadakan oleh Kompas Tv semalam seperti menjadi ajang pembuktian seberapa berkualitasnya mereka, topik-topik yang diangkat seperti penanganan korupsi, masa depan pendidikan di indonesia, menjadi santapan memaksimalkan kemampuan telaah dan solusi para tokoh sebagai wacana publik unutk melihat kemampuan mereka.


Meski acara itu tidak dibentuk dalam format debat, tapi adanya perbedaan konsep dalam melihat permasalahan tetap menjadi ajang seru dalam kita melihat bagaimana mereka meyakinkan publik terhadap sudut pandang mereka bersolusi tentang permasalahan yang ada di Indonesia. Acara ini seperti menjadi pertarungan para kandidat capres dengan tingkat elektabilitas rendah alias gurem.


Mungkin akan jauh jika mereka ingin mendapat dukungan signifikan setelah acara tersebut, kesetujuan terhadap pemikiran mereka mungkin iya, tapi unutk dukungan publik akan berpikir lagi, saat ini publik mungkin bukan hanya melihat kandidat sebagai perorangan, tapi kandidat jarus dilihat sebagai satu kesatuan terhadap partai pengusungnya.


Jika mungkin ada kandidat yang kualitas sangat bagus pun jika diusung oleh partai yang terindikasi bermasalah, publik tentu akan tidak serta merta memberikan dukungannya, pengalaman politik di era demokrasi cukup mendewasakan masyarakat Indonesia terhadap apa yang terbaik buat bangsanya, ada contoh jelas ketika seorang SBy dengan Demokratnya yang begitu dilematika sehingga membikin semakin carut marutnya kondisi bangsa ini.


Kita hanya bisa memberi kesempatan kepada sembilan tokoh itu untuk meyakinkan kita, tapi keputusan terakhir kepada siapa kita akan menjatuhkan pilihan tetap pada diri kita sendiri.


Bias Arti



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/10/31/pertarungan-kandidat-capres-gurem-606431.html

Pertarungan Kandidat Capres Gurem | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar