Nama adalah doa. Nama harus dibuat oleh kedua orang tua sang anak seindah mungkin, dengan arti/makna yang sebaik mungkin. Jadi ketika orang tua memberika sebuah nama kepada bayinya, disitu ada pengharapan dan doa, supaya prilaku si anak tersebut sesuai dengan nama yang diberikan.
Namun, pembuktian bahwa si anak dari kecil sampai dewasa prilakunya sesuai dengan makna nama yang indah dan baik yang telah diberikan orang tuanya hanya waktu yang membuktikan.
Juga didikan orang tua sedari kecil hingga dewasa mempengaruhi prilaku si anak. Serta sumber harta untuk makanan yang disuapkan ke anak juga berpengaruh pada prilaku anak. Jadi anak tidak mungkin bisa berprilaku baik jika orang tuanya memberi makan kepadanya dari harta yang didapatkan secara haram.
Berbagai macam reaksi yang dilakukan oleh orang tua dalam memberi anak. Ada yang memberi nama anaknya seindah dan sebaik mungkin. Ada yang sedang-sedang saja. Dan ada pula yang biasa-biasa atau sederhana saja.
Coba kita simak nama ketua MK, Muhammad Akil Mochtar! Muhammad artinya terpuji. Maksudnya terpuji semuanya, baik akhlak dan prilaku.
Akil berasal dari kata Aqil yang artinya berakal, cerdas, bijak atau terpelajar. Sedang Mochtar berasal dari kata Mukhtar yang berarti yang terpilih.
Mungkin saat AM bayi orang tuanya menginginkan beliau menjadi manusia yang terpilih (manusia pilihan yang menjadi tauladan manusia lainnya). Manusia yang berakal, cerdas, bijak dan terpelajar. Serta memiliki sifat yang terpuji, berakhlak mulia. Entah dengan apa yang dilakukan oleh AM sekarang ini, orangtuanya menunjukkan sikap kecewa atau tidak.
Ada beberapa orang tua yang dalam memberi nama anaknya biasa-biasa saja. Bahkan nama itu mungkin tidak ada maknanya. Mungkin mereka takut, nama indah dan makna baik ketika memberi nama anak, tidak sesuai dengan prilakunya dikemudian hari.
Contoh, nama Umar, Muhammad atau Ali, ternyatanya orangnya suka teler. Atau namanya Siti Maryam, Siti Fatimah, Siti Khadijah namun kelakuannya tidak sesuai dengan nama yang disandangnya.
Dan kita patut terkesan dengan kebiasaan orang jawa yang sangat sederhana dalam memberi nama anaknya. Coba perhatikan nama-nama orang jawa. Terutama orang-orang jawa terdahulu. Nama mereka sederhana dengan makna sederhana.
Coba perhatikan nama orang-orang Jawa. Terutama orang-orang yang sudah tua. Seperti Joko, Suparno, Sukarno, Suparno, Suparto, Suharto, Sukardjo, Sutinem, Marsiyem, Marsinah, dan nama-nama lainnya. Sungguh nama-nama yang sangat sederhana. Sesederhana dengan suku Jawa yang terkenal sangat sederhana dan bersahaja.
0 komentar:
Posting Komentar