blazer korea murah

Atheis dan Agama Sama-Sama Usil?



Nak, sebelum kamu lahir, binatang itu sudah disebut bebek….


mengapa kini kamu ngotot dan melarang aku menyebutnya bebek?


baiklah, aku masih bisa memanggilnya enthok…


Atheis mengusili agama, dan sebaliknya agama mengusili atheis. Kafir mengusili muslim, dan sebaliknya muslim mengusili kafir. Liberal-sekuler mengusili fundies, sebaliknya fundies mengusili liberal-sekuler. Usil-mengusili antar kelompok dan keyakinan jadi tontonan yang menarik tiap hari. Rasanya orang usil ada di mana-mana. Tak peduli agama dan keyakinannya.


Lalu, mengapa kita semua pada usil? Salah satunya karena kita adalah manusia, sehingga senang membicarakan segala urusan yang terkait manusia. Manusia sangat peduli dengan urusan sesama manusia. Coba bandingkan dengan kucing, tak pernah dia sibuk ngomongin urusan manusia, atau bahkan urusan kucingnya sendiri. Tiap hari kerjanya hanya makan, tidur, atau kawin. Gak ada tuh di jadwal harian mereka untuk ngegosip.


Manusia senang mengurusi urusan orang lain, makanya acara gosip dan berita di televisi sangat tinggi rating-nya. Itu pertanda bahwa manusia adalah komentator ulung dari kehidupan. Ketika ada kesenangan dikomentari, datang kesedihan apalagi. Dapat uang berteriak girang, kantong kering ngemis-ngemis pada sanak sodara dan orang lain. Tiada hari tanpa komentar dan tiada hari tanpa gossip.


Filsuf Yunani Xenofanes (550 SM) pernah berkata, “Jika binatang seperti manusia, bisa menggambar dan membuat sesuatu, maka kuda dan sapi akan menciptakan dewa dewa berdasarkan citra mereka sendiri”. Jika binatang seperti manusia, mungkin dia akan disibukkan dengan acara gossip-menggosip juga. Jika kuda dan sapi bisa menciptakan konsep Tuhan seperti manusia, dia akan berebut konsep Tuhan juga.


Berbeda dengan binatang, manusia adalah manusia. Menusia memiliki ideal-ideal sesuai pemahamannya. Atheis memiliki hal-hal ideal tentang sesuatu, yang bisa jadi ideal-ideal tersebut berbeda dengan ideal-ideal dalam ajaran agama. Perbedaan ideal-ideal ini membuat kehidupan ramai dengan komentar, kritik, ulasan, dan bahkan caci-maki.


Kita tahu bahwa orang baik bertebaran di mana-mana, orang jahat pun bertebaran di mana-mana. Ada muslim yang baik seperti Gus Dur, ada muslim yang teroris seperti Amrozi. Ada atheis yang baik seperti Bill Gates, ada juga komunis yang jahat seperti Polpot. Orang baik akan tetap baik apapun agama dan keyakinannya. Orang jahat akan tetap jahat apapun agama dan keyakinannya.


***



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/10/30/atheis-dan-agama-sama-sama-usil-603650.html

Atheis dan Agama Sama-Sama Usil? | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar