Kebetulan saat-saat ini saya sedang menggunakan mobil yang memiliki penggerak utama roda depan (Front Wheel Drive/FWD). Kemarin ketika akan memarkir di depan rumah orang tua, parkiran agak menanjak ke belakang, saya mundurkan mobil tetapi agak berat, sehingga saya injak agak dalam gasnya agar supaya mobil dapat mundur menanjak, kemudian mobilpun mundur. Sesaat setelah itu tercium bau terbakar dari depan, istri saya yang duduk di belakangpun menciumnya. Cukup panik saat itu, saya langsung mematikan mesin. Saya kemudian membuka kap mesin, masih tercium bau terbakar.
Saya putuskan istirahat sebentar. Setelah 30 menit, saya coba menyalakan mesin, AC dan menunggu, apakah tercium bau terbakar lagi. Ternyata bau hilang, mesinpun tidak ada masalah setelah 15 menit. Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa. Hal itu saya lakukan dua kali untuk memantapkan saya sambil saya merenungkan dan mengingat apa yang terjadi.
Semenit dua menit sebelum saya masukan mobil ke rumah, saya membuka pagar, tetapi tidak tercium apapun saat itu. Bau tercium adalah ketika saya memundurkan mobil menanjak ke belakang. Saya teringat pernah menanjak di depan di rumah saudara ketika akan memarkir, saat itu ban mobil depan berputar kencang, ngesot, mengeluarkan bau hangus, yang ternyata muncul dari gesekan ban dengan aspal.
Esoknya, saya tes mobil itu dengan perjalanan Serpong – TMII – Depok – Serpong. Alhamdulillah perjalanan selama 3 jam itu aman dan lancar, tidak terjadi apa-apa, tidak ada bau hangus. Kebetulan saya didampingi rekan saya yang banyak mengerti tentang mobil. Saya ceritakan maksud saya mengetes mobil. Pendapatnya adalah hal itu terjadi karena mobil saya adalah mobil dengan roda penggerak depan. Roda depan ngesot.
Mobil Dengan Penggerak Roda Depan (Front Wheel Drive)
Mobil FWD memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya berhubungan dengan ruang belakang yang lebih lega untuk bagasi dan untuk masalah pembuatan, mengurangi biaya karena tidak perlu menambah onderdil ke belakang. Kekurangannya adalah masalah stabilitas kendali dan beban yang tinggi di bagian depan mobil, karena mekanisme mobil berpusat di depan. Ban depan mobil akan menerima perlakuan dari berbagai arah, mulai dari stir, rem, dan akselerasi sehingga cengkraman ban akan berkurang.
Akan tetapi jika kondisinya dari diam terus bergerak apakah cengkraman ban yang kurang bisa terjadi? Jika kondisinya sedang bergerak cepat saya pikir hal itu dapat terjadi, tetapi jika tidak? Kondisi diam yang saya alami sebenarnya bukan diam murni. Saya diam sambil kemudian menginjak gas agak dalam agar mobil dapat mundur dan menanjak ke atas. Setelah itu saya buka pintu dan bau hangus tercium.
Hal lain yang terjadi adalah ketika saya menginjak gas agak dalam kondisi ban tepat berada di atas bagian aspal yang rusak. Saat itu kondisi habis hujan, sebagin aspal sudah hancur sehingga permukaannya bukan aspal lagi tetapi campur tanah. Kondisi itu, yang menurut saya turut menyebabkan roda depan ngesot sehingga kemudian mengelurakn bau hangus terbakar. Bau hangus terbakar itu saya cium berasal dari roda sebelah kiri. Saya lebih cenderung melihat alasan ini, yaitu aspal yang sudah hancur dan sekarang tinggal tanahnya yang menjadi penyebab roda depan kiri yang merupakan penggerak, ngesot.
Bagi saya mengendarai mobil dengan roda penggerak depan memberikan pengalaman tersendiri. Bahwa kita harus berhati-hati ketika menanjak maju atau mundur dari keadaan mobil diam. Jika beban cukup besar di mobil, kemungkinan roda depan akan ngesot dan mengeluarkan bau terbakar. Solusinya adalah beban kita keluarkan dulu sehingga tidak ada gesekan yang menyebabkan bau terbakar dan mobil bisa maju atau mundur dengan mudah. Repot sih tapi aman.
0 komentar:
Posting Komentar