Inilah tulisan berita dari detik.com “Adik Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ini menyatakan bahwa belum saatnya Jokowi dicapreskan. Belum waktunya lah, Jokowi itu harus banyak belajar dulu soal politik di Indonesia. Menurut saya lebih baik Jokowi menyelesaikan tugas sebagai Gubernur Jakarta terlebih dahulu,” ujar Guruh di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2013).. Menurutnya untuk menjadi Presiden RI harus mengerti pula permasalahan internasional. Hal inilah yang menurut Guruh harus dipelajari oleh Jokowi. Guruh juga menekankan bahwa pendapatnya ini murni pendapat pribadi. “Ini pendapat pribadi saya lho, jangan dibawa-bawa ke partai! Tidak ada partai, organisasi, atau pihak mana pun yang bisa mengendalikan saya,” pungkasnya.” (Sumber : http://news.detik.com/read/2013/10/25/130508/2395478/10/ini-alasan-guruh-soekarno-tolak-pencapresan-jokowi?9922022).
Menyelesaikan tugas sebagai gubernur DKI dulu :
Tidak ada ketentuan bahwa seorang gubernur itu harus menyelesaikan tugasnya. Yang benar adalah selama bertugas harus bertanggungjawab dan tidak menyalahgunakan kewenangannya, termasuk tidak maling uang rakyat. Selama 5 tahun pun permasalahan di DKI tidak bakal selesai. Harus diakui masalah di DKI itu sangatlah berat, dan itu bukan hanya tugas seorang Jokowi saja, justru jika Jokowi menjadi Presiden nantinya bakal ada kader-kader lain yang akan lahir menggantikan Jokowi, dan Jokowi bisa mengambil peran yang lebih besar. Beri kesempatan Jokowi secara adil untuk menunjukkan kemampuannya memimpin negeri ini sebagaimana anak bangsa yang lain. Apakah juga ada jaminan jika negeri ini dipimpin oleh selain Jokowi pasti akan sukses ? Tidak bukan ! Gebrakan-gebrakan Jokowi di Solo dan di Jakarta itu adalah fakta, bukan sekedar angan-angan belaka.
Belajar soal politik di Indonesia :
Jokowi bisa naik menjadi gubernur itu jelas sudah belajar tentang peta politik di Indonesia. Jika beliau tidak belajar maka pasti hasilnya tidak akan sebaik sekarang ini, dan mungkin dia pun akan gagal sejak jadi walikota di solo dulu. Apa anda (Guruh Soekarno) akan mengatakan bahwa Jokowi bisa menjadi gubernur DKI itu hanya aspek bejo (kebetulan) semata?
Harus mengerti permasalahan Internasional :
Menjadi presiden yang paling utama adalah cerdas, sehat, dan jujur. Tanpa mengabaikan aspek urusan luar negeri, sesungguhnya urusan dalam negeri wajib lebih diutamakan dari pada urusan luar negeri. Sedangkan urusan luar negeri bisa mengangkat menteri dan penasihat yang ahli pada bidangnya. Apakah anda (Guruh Soekarno) tidak mengerti (bukan bodoh lho ya) bahwa dosen-dosen di Indonesia masih banyak yang ahli di bidang politik luar negeri, sebut saja misalnya dosen dari UI, UNPAD, UGM, UNDIP, AIRLANGGA, UNIBRAW, dll. Sebagian tugas presiden bisa didelegasikan pada ahlinya.
Pendapat Pribadi :
Sah-sah saja secara pribadi seseorang itu berpendapat, tapi harus diingat bahwa anda itu (Guruh Soekarno) adalah salah satu anak seorang presiden yang pernah memimpin negeri ini sekaligus adik dari salah seorang presiden serta adik dari seorang Ketum partai dimana Jokowi bekerja. Sehingga secara psikologis akan melahirkan perpecahan dari dalam partai. Jika anda tidak sepakat dengan prediksi saya ini, maka sah-sah juga jika saya atau Jokowi punya pendapat pribadi bahwa anda tidak layak bicara seperti itu. Boleh saja kemudian saya secara pribadi menilai anda bahwa anda menjadi anggota DPR-RI itu cuma dompleng saja. Dan saya juga sah-sah saja berpendapat bahwa selama menjadi anggota dewan anda belum menunjukan kinerja secara nasional. Anda itu hanya penari dan penyanyi, tidak lebih dari itu. Bahkan dalam berkeluarga saja anda kandas untuk bilangan beberapa bulan saja. Sungguh sangat ironis. Mohon maaf ini pendapat pribadi saya, yang orang lain juga tidak bisa mengendalikan saya (hehe…saya ikut-ikutan anda lho ya).
Sebagai pribadi tidak ada yang bisa yang mengendalikan saya (Guruh Soekarno) :
Anda itu seorang anggota dewan dan anggota partai besar, serta anaknya orang besar, hati-hati jika bicara, sepertinya halus namun sangat arogan (ini pendapat pribadi saya juga lho). Justru lebih baik jika anda bicara sebagai anggota DPR yang mengatakan bahwa “sebaiknya pak Jokowi menyelesaikan tugas sebagai gubernur DKI terlebih dahulu agar bisa menjadi contoh berpolitik yang santun di negeri ini”, begitu misalnya. Karena anda menegaskan pernyataan sebagai pribadi, maka sah-sah saja orang lain mengomentari pendapat anda secara pribadi pula, termasuk mengomentari kehidupan pribadi anda. Bukankah secara pribadi juga ditegaskan bahwa setiap warga Negara di Indonesia berhak menjadi calon presiden, selama sesuai dengan ketentuan UU yang berlaku. Mohon ijin saya akan menari dan menyanyi dulu broo….tq
Mohon maaf jika tidak berkenan, semoga bermanfaat dan salam sukses selalu. Terimakasih.
Yogyakarta, Jumat, 25Oktober 2013
Teguh Sunaryo
085 643 383838
0 komentar:
Posting Komentar