Nampak nya presiden SBY masih sangat berat untuk melepaskan jabatan nya sebagai Presiden RI, Meski sudah hampir habis masa Priode kedua nya menunggangi Indonesia rasa-rasa nya belum puas dan belum rela melepaskan jabatan sebagai orang no 1 di Indonesia yang juga menjadi orang yang Dianggap pemimpin dan presiden. Pertanyaan sederhana nya kenpa demikian darimana penulis bisa beranggapan seperti itu ?
Prahara politik di Negri ini tidak habis-habis nya, kasus korupsi kesenjangan ekonomi, serta ketidak pastian Hukum menjadi ancaman berat untuk masa depan Indonesia. Presiden SBY yang sadar betul akan kelemahan itu dan juga mengerti betul bahwa partai nya juga menjadi penyebab hal-hal tersebut tidak mau menjadi kambing hitam yang di cap masyarakat sebagai biang masalah secara sendiri-sendiri. Dia kemudian berupaya membongkar dan membuat sebuah siasat bagaimana cara nya agar masyarakt juga tau bahwa partai-partai lain termasuk penyebab kerusakan Indonesia. Dan akhir nya muncul lah berbagai kasus, mulai dari kasus PKS, Golkar dan seluruh partai-partai politik yang memiliki wakil di senayan serta partai yang berkoalisi dengan nya di pemilu 2009 lalu. Entah bagaimana cara nya tujuan utama nya mendongkrak elektabilitas Demokrat dengan cara menurunkan elektabilitas-elektabilitas partai lain dengan membongkar apa-apa yang tersembunyi dihadapan Publik. Arti nya presiden SBY takt sekali partai nya akan kehilangan Suara di Pemilu 2014, lalu apakah dengan ketakutan ini dia akan menancapkan kembali tombak kekuasaan nya di Indonesia secara langsung ? atau menjadikan orang kepercayaan nya ? (kita lihat saja nanti) entah lah, yang pasti SBY tidak tinggal diam.
Setelah memporak-porandakan partai pesaing pemilu kali ini penyelenggara pemilu yang digunakan sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan nya. Nah ini yang lebih gawat lagi, setelah KPU di adu dengan partai politik seperti PBB dan PKP sekarang diatur lagi siasat mengenai cara kerja KPU. KPU di perintahkan bekerja sama dengan Lembaga sandi Negara (LEMSANEG) dan pihak asing dengan dalih agar mampu menjaga data Pemilu dari gangguan. Ini yang sangat fatal, kita tau sendiri apa peran LEMSANEG dan bagaimana hokum pemilu yang dibantu oleh pihak asing. Dalam undang-undang sudah jelas tertera mengenai pelarangan bekerjasama dengan Pihak asing mengenai pemilihan Umum, lalu apa ini juga termasuk stategi SBY untuk kembali memenangkan Pemilu 2014 ?. jika alas an nya untuk mengamankan hasil pemilu, Pemilu 2004 yang menobatkan SBY sebagai Presiden adalah pemilu yang dikenal sebagai pemilu yang jujur, lalu apakah saat itu Megawati memerintahkan KPU bekerja dengan lembaga lain apalagi lembaga asing,,? Jawaban nya tentu tidak.
Untuk itu mari kita tunggu permainan apalagi yang akan dimainkan oleh dalang yang bernama SBY untuk negri kita, apakah dia akan terbuka hati nya untuk menciptakan pemilu yang Jujur serta meninggalkan jabatan dengan khsnul khotimah hehe kita lihat saja nanti dan mari bersama kita awasi demi Indonesia yang lebih baik.
0 komentar:
Posting Komentar