Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia, merupakan salah satu isi dari Sumpah Pemuda 85 tahun lalu yang diucapkan oleh para pemuda dari berbagai suku. Indonesia saat itu belum merdeka dan juga belum ada negara Indonesia karena masih dalam jajahan Belanda, tetapi sudah mulai terbentuk rasa persatuan antar suku yang ada. Butuh proses sekitar 17 tahun sebelum akhirnya kita benar-benar merdeka sebagai sebuah bangsa yaitu bangsa Indonesia. Peran generasi muda sebagai pelopor transformasi sebuah bangsa, sebenarnya merupakan suatu siklus yang akan terus berlanjut dalam kehidupan sebuah bangsa khususnya Indonesia. Kita tentu masih ingat pada awal reformasi, sejarah mencatat bahwa para mahasiswa yang mempunyai andil besar dalam menurunkan rezim pemerintahan Soeharto dengan ord.e barunya. Akan tetapi, setelah itu generasi muda seakan-akan hilang di tengah bumi pertiwi dan tidak lagi menampakkan perannya yang signifikan.
85 tahun sudah kita mengingat sumpah pemuda tersebut, bahkan kita selalu memperingatinya setiap tanggal 28 Oktober seperti yang saya juga lakukan dalam upacara tadi pagi. Akan tetapi, menjadi sebuah pertanyaan bagi kita, lalu peran apa yang seharusnya dilakukan oleh generasi muda masa saat ini, yang tentu saja tantangan dan hambatannya berbeda dengan masa sebelumnya. Sebenarnya satu hal saja yang penting yaitu ketika berbicara soal persatuan, bangsa dan bahasa, maka seharusnya tidak ada lagi perbedaan. Artinya disini ialah jika sudah berbicara masalah bangsa, maka tidak boleh lagi membawa suku, agama, ras maupun kepentingan kelompok, tetapi sudah merupakan kepentingan bangsa Indonesia.
Jumlah generasi muda di bangsa ini yang cukup besar sebenarnya merupakan keuntungan dan modal sosial untuk mewujudkan sebagai suatu bangsa yang besar. Akan tetapi, hal ini akan berlalu sia-sia, jika kita tidak mempersiapkan mereka sebagai calon pemimpin bangsa dengan sebaik mungkin. Jika negara-negara maju lainnya bingung pada 10 - 20 tahun mendatang, bagaimana kondisi negara mereka, karena tidak memiliki sumber daya manusia yang cukup, maka Indonesia justru sebaliknya. Hal inilah yang seharusnya menjadi prioritas pemerintahan saat ini yaitu dunia pendidikan, karena dengan pendidikan maka sebuah bangsa akan menjadi bangsa yang maju, sejahtera dan disegani oleh bangsa lain. Tidak ada lagi inferior karena merasa tidak mampu, tetapi jika dunia pendidikan di Indonesia maju, maka bukan tidak mungkin, merekalah yang akan mewarnai buku-buku dan karya tulis bukan lagi orang asing, tetapi justru putra-putri terbaik bangsa Indonesia ini. Apakah ini hanya sebuah harapan atau fakta yang akan terjadi, mari kita berkomitmen (bersumpah) pada diri sendiri untuk menyiapkan anak-anak muda sebagai calon pewaris pemimpin bangsa Indonesia di masa mendatang.
Merdeka, Selamat Hari Sumpah Pemuda,
28 Oktober 2013
Danny Prasety0
0 komentar:
Posting Komentar