Seorang murid Sekolah Dasar medapat pekerjaan rumah dari gurunya, untuk menjelaskan arti kata politik. Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya epada ayahnya.
Sang ayah yang menginginkan sang anak berfikir kreatif, kemudian memberikan penjelasan.
“baiklah nak, ayah akan mencoba menjelaskan dengan perumpamaan . misalkan ayahmu adalah yang bekerja untuk menghidupi keluarga, maka kita sebagai investor. Ibumu adalah pengatur keuangan maka kita menyebutnya pemerintah. Kami disini memperhatikan kebutuhan-kebutuhanmu, kita menyebutnya rakyat. Pembantu, kita masukkan dia dalam kelas pekerja. Adikmu yang masih balita kita menyebutnya masa depan. Sekarang pikirkanlah hal itu, dan lihat apakah penjelasan ayah ini bisa kau pahamai”.
Si anak kemudian pergi ke tempat tidur sambil memikirkan apa yang dikatakan ayahnya.
Pada tengah malam, anak itu terbangun dan mendengar adik bayinya menangis. Ia lihat adik bayinya ngompol. Lalu ia menuju ke kamar orang tuanya, dan melihat ibunya sedang tidur nyenyak.
Karena ia tidak ingin membangunkan ibunya, ia pergi ke tempat tidur pembantu. Karena pintunya terkunci kemudian ia mengintip melalui lubang kunci, dan melihat ayahnya berada di tempat tidur bersama pembantunya. Akhirnya ia menyerah dan kembali ke tempat tidurnya.
Sambil berkata dalam hati bahwa ia sudah mengerti arti kata politik. Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya, dan menulis pada buku tugasnya.
“POLITIK adalah hal dimana para investor meniduri kelas pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap. Rakyat diabaikan dan masa depan berada dalam posisi yang sangat menyedihkan”.
*diambil dari selembaran saat Kongres IPNU 2012 di Palembang*
0 komentar:
Posting Komentar