Jumat Malam tanggal 18 Oktober 2013 di sebuah rumah makan Desa Pargaulan, kecamatan Lintong Nihuta, kabupaten Humbang Hasundutan,Sumatra Utara, saya membaca surat kabar Sinar Indonesia Baru, surat kabar ternama di Sumatra Utara yang terbit hari Kamis tanggal 17 Oktober 2013. Pada halaman 4 rubrik Marsipature Hutanabe, ada kolom yang membuat fokus saya tertuju seraya mengernyitkan dahi tanda ungkapan prihatin. Judul “Alat Pantau Gempa-Tsunami di Rantauprapat Terkesan Terbengkalai” membuat saya memperbaiki posisi duduk dan membaca kolom itu dengan teliti. Ungkapan keprihatinan terucap dalam hati pasalnya barang milik Negara yakni bangker yang berlokasi di puncak bukit Pasada, Lingkungan Terminal, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Rantauprapat, Sumatra Utara tempat mengisi komponen downstream INATEWS yang penting keberadaannya kurang dikenal dengan baik oleh warga sekitar. Alat tersebut berada di bawah naungan BMKG Sumatra Utara. Pada kolom tersebut saya menarik beberapa poin penting yang sekiranya perlu diperhatikan oleh petugas BMKG berwenang, terutama Stasiun Geofisika Parapat, Km 5 Desa Sibabanding, Parapat, Sumatra Utara.
0 komentar:
Posting Komentar