Satuan Polisi Pamong Praja(Satpol PP) selama ini identik dengan sikap keras, tegas, muka seram, cenderung menengakkan aturan dengan kekerasan, seperti yang sering kita saksikan di kab/kota kita atau di layar televisi(saat Satpol PP merazia atau mengusur Pedagang Kaki Lima).
Rasanya hal itu tidak berlaku di kota Surabaya, dengan Satpol PP cantik, muda, fres, komunikatif , menarik , telah mengantikan stigma Satpol PP yang cenderung kasar, keras, muka seram.
Satpol PP merupakan salah satu aparatur daerah yang membantu Kepala Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menengakkan Perda dan Peraturan Kepala Daerah.
Di Surabaya, 45 Satpol PP cantik dan muda ini diminta tampil menarik, tidak boleh kusut, tidak boleh cemberut dalam melayani masyarakat. Bahkan untuk menunjang penampilan mereka, kantor menyediakan perlengkapan make up komplit seperti bedak, alas bedak, eye shadow, dll.
Mendesain Satpol PP dengan pendekatan yang berbeda seperti di Surabaya tentunya ada tujuan tertentu . Kemungkinan diharapkan dengan ‘sentuhan’ peran dan pendekatan seorang perempuan yang lebih ramah, lembut, menarik, cantik dan sabar akan lebih mempermudah dalam penegakan Perda.
Jokowi, sewaktu masih menjadi Walikota Solo juga ‘mendesain’ Satpol PP lebih berbeda dengan Satpol PP sebelumnya. Semua Satpol PP (meskipun sebagian besar berjenis kelamin laki-laki) dituntut lebih ramah, lembut, baik, ramah, sabar, komunikatif dan melakukan pendekatan nguwongke wong /memanusiakan manusia dalam bertugas sehari-hari. Tak ada lagi Satpol PP bersenjatakan pentungan/tongkat, tetapi hanya bersenjatakan sikap ramah dan selembar surat peringatan/pengumuman/ Perda/Peraturan Walikota.
Pendekatan humanis ini terbukti mampu dengan efektif menengakkan Perda, dan memberikan ketentraman dan ketertiban umum. Salah satu contoh dalam melakukan penataan PKL di semua zona dilakukan dengan sangat santun dan tanpa kekerasan.
Langkah cerdas kepala daerah Kota Solo, Surabaya, sangat perlu menjadi rekomendasi bagi daerah lainnya. Terbukti dengan pendekatan yang santun akan menghasilkan output yang lebih maximal.
Siapa yang berani melawan Satpol PP cantik dan ramah? Saya rasa saya juga akan ngikut saja.
.
0 komentar:
Posting Komentar