blazer korea murah

PERINGATAN HARI PERINGATAN NASIONAL



Bahwa hari ini (saat artikel ini ditulis), 24 September,1382852160165452524diperingati sebagai Hari Tani, mungkin tak ada yang tahu. Atau tepatnya tak ada yang peduli. Wajar saja. Dalam setahun, di Indonesia tercatat ada lebih 200 hari yang dianggap penting, yang ditetapkan melalui Kepres maupun Kepmen. Di penghujung September, ada peringatan sejarah kelam (setidaknya begitu yang disebut dalam buku sejarah lama); PERINGATAN GERAKAN 30 SEPTEMBER (PKI).



Penetapan sebuah kejadian yang dianggap penting untuk diperingati, tentu dengan pertimbangan matang. Kejadian itu harus besar dampaknya, menyangkut atau berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas (nasional), dsb. Dan bila ukuran-ukuran tersebut secara konsisten dilakukan, saya kira 365 hari setahun akan penuh–bahkan kurang–untuk dicatat sebagai hari penting nasional.


Bila tragedi G 30/S PKI adalah contoh, maka ada begitu banyak tragedi nasional setara atau bahkan lebih besar. Menyangkut harkat hidup orang banyak dan dirasakan dampaknya secara nasional.


Tragedi kemanusiaan, tragedi kepemimpinan, tragedi kebohongan, tragedi mega korupsi, tragedi impor, tragedi hilangnya kedelai tempe dan solar, tragegi bahasa Vicky, tragedi perang antar suku, tragedi saling bunuh antar angkatan, tragedi keadilan.


Masih kurang? Tragedi “hidup mewah penjara”, tragedi ngemplang pajak, tragedi narkoba, tragedi pilkada curang, tragedi “aliran gua yang paling bener”, tragedi Ujian Nasional, Semuanya berseri, berjilid-jilid. Ada lagi dan muncul lagi. Semuanya wajib diingat. Memang tidak membunuh 7 jenderal. Tapi ribuan rakyat yang mati pelan-pelan, jadi bodoh permanen, anti-sosial, atas multi tragedi tersebut.


Dan bila ada satu peringatan untuk mewakili semua tragedi itu, Anda boleh memilih namanya. Tapi saya menyebutnya sebagai PERINGATAN HARI PERINGATAN NASIONAL.


Jatuh pada tiap tanggal. Diperingati tiap hari. Tidak saja ditandangani presiden melalui Kepres. Tapi juga oleh semua mentri. Semua anggota dewan. Semua hakim dan jaksa. Semua Jenderal. Semua dosen dan guru. siswa dan mahasiswa. Wartawan dan bayi-bayi yang baru lahir. Semua rakyat Indonesia.


Dirayakan tidak dengan libur nasional. Tapi justru kerja keras nasional



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/10/27/peringatan-hari-peringatan-nasional-602695.html

PERINGATAN HARI PERINGATAN NASIONAL | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar