blazer korea murah

Jurus Baru Anas “Lempar Batu Sembunyi Tangan”



Anas Urbaningrum (AU) melancarkan jurus baru menanggapi skandal tuduhan palsu loyalisnya, M. Rakhmad (penangkapan Prof. Subur Budhi Santoso –SBS- oleh BIN –sumber: http://nasional.kompas.com/read/2013/10/25/0631494/Anas.Pak.SBY.Hati-hati.Dengar.Informasi.dari.Pembisik.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp ) dan bocornya SMS Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diungkap ke publik oleh loyalis AU lainnya, Ma’mun Murod.


Jurus yang dimaksud saya beri nama “lempar tangan sembunyi batu.” Alih-alih menegur loyalisnya yang telah bertindak tidak etis membuat tuduhan palsu dan menyebar fitnah, AU malah mengingatkan SBY agar bertindak hati-hati menanggapi informasi dari orang-orang di sekitar SBY yang ia sebut “pembisik.” AU bilang jangan sampai informasi dari mereka (pembisik) memicu reaksi yang keliru.


“Adalah berbahaya jika sikap dan kebijakan pemimpin diambil atas dasar informasi yang tidak valid. Yang salah adalah pembisiknya. Ke depan, beliau (SBY) perlu lebih hati-hati dengan info para pembisik. Jangan sampai suntikan racun terus-menerus terasa sebagai madu,” ujar AU seperti dikutip dari Kompas.com.


Pernyataan AU itu adalah respons atas tudingan bahwa dirinya dan Sekretaris PPI Gede Pasek Suardika adalah aktor di belakang beredarnya kabar penculikan SBS oleh BIN.


Lalu AU emmainkan jurus “berlagak” simpati kepada SBY. “Saya malah bersimpati kepada Pak SBY. Karena beliau dapat informasi yang salah, bahwa Anas dan Pasek sebarkan berita penculikan Pak Subur, maka beliau marah. Dengan info itu, memang wajar Pak SBY marah,” katanya.


Secara keseluruhan AU hanya berkilah saja menurut saya. Logikanya, itu tuduhan M Rahmad soal penculikan SBS oleh BIN tidak mungkin tanpa sepengetahuan AU. Kalau M. Rahmad bertindak tanpa sepengetahuan AU berarti dia tidak loyal sama AU dong. Justru karena dia begitu loyal sama AU, mau saja jadi bemper buat menyerang SBY.


Demikian juga Murod yang jubir ormasnya AU, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), tidak mungkin tanpa sepengetahuan AU (juga mungkin Pasek) membuka soal bocornya SMS SBY.


Jadi alih-alih menasehati SBY soal bagaimana menyaring bisikan-bisikan, AU mestinya minta maaf atas perbuatan para loyalisnya yang tidak etis karena sudah menyebarkan fitnah dan berkata bohong. Karena tidak minta maaf dan malah menasehati SBY, AU menurut saya semakin terlihat arogan.


Lagipula soal SMS SBY kepada internal Partai Demokrat apa salahnya ya? Kan itu biasa saja, instruksi pimpinan kepada anak buahnya untuk menyelamatkan partai. Seperti dikatakan jubir kepresiden, Julian Pasha, bahwa SMS itu adalah konsumsi internal Demokrat dan tidak etis jika bocor atau dibocorkan.


Sekali lagi peragaan serangan tidak etis dilakukan para AU dan para loyalisnya. Bukannya AU selama ini yang paling mengagungkan etika politik? Silakan Anda bebas membuat penafsiran atas hal itu!



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/10/25/jurus-baru-anas-lempar-batu-sembunyi-tangan-603622.html

Jurus Baru Anas “Lempar Batu Sembunyi Tangan” | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar