blazer korea murah

BILA MASUK SD SAJA PERLU UJIAN, MAKA…



Pernah kah ketika suatu kali Anda bertemu dan ngobrol dengan orang yang baru pertama kali Anda jumpai, dia kemudian menyebut-nyebut nama tokoh atau orang ‘penting’ sebagai orang yang dia kenal?


Untuk menunjukkan kedekatannya dengan para tokoh tersebut, dia biasanya menceritakan kejadian-kejadian yang menunjukkan interaksinya dengan para tokoh tersebut. Mulai dari..”saya mendapat sms atau ditelpon pak anu..”, hingga “saya kemarin bertemu dengan pak anu”, sembari memperlihatkan fotonya bersama tokoh tersebut. Walaupun–bila diperhatikan dengan seksama isi fotonya–tampak bahwa dirinya hanya “figuran” yang nyelip di belakang sang tokoh, ketika orang ‘besar’ tersebut sedang meresmikan sesuatu.


Hal senada kini kerap kita jumpai pada baliho-baliho para bakal calon anggota DPR/D. Bidang baliho yang dulunya berisi hanya foto sang kandidat tersenyum, kini berbagi tempat dengan sang ketua umum partai, di latar belakang.


Menurut saya setidaknya ada alasan. Pertama, sang bakal calon tak cukup dikenal atau tak cukup PD muncul sendirian. Maka perlu tokoh yang lebih dikenal untuk mengatakan ..”saya temannya bapak/ ibu yang terkenal di belakang saya ini”. Kedua–dan ini yang paling penting Anda cermati–kedangkalan gagasan dan tujuan ikut pemilihan.


Alih-alih menunjukkan kompetensi atau gagasan tentang apa yang akan dilakukannya. Kebanyakan calon lebih memilih membesar-besarkan diri dengan berdekatan–secara visual–dengan orang besar. Bukan dengan rakyat pemilih.


Bila rakyat tak tahu siapa dan bagaimana kompetensi sang calon wakil, seharusnya pemerintah menetapkan ‘threshold’; ambang kualifikasi minimum para calon untuk bisa mencalonkan diri. Kalau untuk masuk SD saja perlu uji kompetensi, mengapa untuk tugas yang sejatinya begitu berat sebagai wakil rakyat tak dikenakan uji kualifikasi?


Anda boleh percaya bahwa Anak SD yang masuk sekolah tanpa ujian tetap bisa jadi orang besar, kelak. Karena ada orang tua hebat seperti Anda yang mendamping perjalanan hidupnya. Tapi Anda sebaiknya berpikir kembali memilih orang yang hanya sanggup membesar-besarkan dirinya tanpa diuji.



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/10/27/bila-masuk-sd-saja-perlu-ujian-maka-602736.html

BILA MASUK SD SAJA PERLU UJIAN, MAKA… | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar