dahulu kala FPI di sorot karena aksi menentang tempat tempat maksiat. Banyak masyarakat yang pro dan kontra. Biasanya yang jadi masalah hanya pada cara yang kebetulan keras.
Tapi di satu sisi cara cara FPI memang tepat. Karena tempat tempat lokalisasi dan judi apalagi miras di beking preman preman. Dan preman bukanlah mahasiswa yang cukup di kuliahi maka mereka sadar. FPI memang cocok di hadapkan pada gerombolan macam itu, toh ulama, pendeta, biksu, dll juga melarang lemaksiatan bukan? hanya saja sayang cuma himbauan.
Tentu saja pihak pihak yang mata pencarian dari tempat tempat maksiat tersebut pada jengkel mungkin juga lalu buat opini bubarkan FPI dengan dalih kekerasan dan sebagainya.
Dan masyarakat sekitar yang masih ingin anak cucu dan keluarganya baik tentu dukung FPI walau mungkin cara caranya yang kurang tepat.
Hal ini seperti pertarungan kebaikan dan keburukan.
Mungkin FPI sadar atau pemerintah yang mulai sadar. Maksiat miras, pelacuran, judi adalah 99% penyumbang kerusakan masyarakat.
Maka kini ada seperti sikap mau saling bekerja sama. Pemerintah dan FPI, mulai bekerja sama melakukan pemberantasan tempat tempat seperti itu.
Anda bisa kritik dan juga saran kerja sama bagaimana yang ideal?
pro dan kontra bergulir, tapi selama anda cuma “ngomong doang” tanpa aksi percuma!
Bisa jadi dengan di rangkul pemerintah FPI bisa merubah cara cara yang dulu dulu menjadi lebih elegan dalam membasmi tempat tempat maksiat. Dan memang FPI harus berbenah.
Tentu saja sebagai manusia beriman saya mendukung niatan pemerintah dan FPI (front pembela islam) memerangi penyakit masyarakat. Semiga niat tercapai tanpa menimbulkan konflik, semoga!
optimis sahaja! toh saya hanya penonton hee
0 komentar:
Posting Komentar