Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan bahwa etnis Tionghoa memiliki andil besar dalam perang merebut kemerdekaan. Peran mereka dalam mendorong nasionalisme, sumpah pemuda, dan membangun bangsa secara empirik menjadi bagian penting dalam sejarah bangsa.
“Pemuda Tionghoa sudah terlibat aktif sejak awal abad 16 dan menjadi perintis Sumpah Pemuda seperti Kwee Thiam Hong dan Oey Kay Siang. Tionghoa adalah bagian utuh dari bangsa Indonesia seperti suku lainnya dan menjadi bagian utama yang mendorong kesadaran nasionalisme sejak awal jauh sebelum kemerdekaan,” ujar Wasekjen DPP PKB Daniel Johan.
Andil besar Tionghoa dalam sejarah panjang bangsa oleh oknum penguasa selanjutnya sengaja dilabur hitam sehingga terjadi pemutusan sejarah, tak heran kini Tionghoa seakan tercabut dari akar sejarahnya sendiri.
“Tugas kita adalah mencatat dan mengembalikan kembali akar sejarah tersebut agar politik rasis dan devide et impera tidak pernah terulang lagi. Sebaliknya kita harus memperkuat persaudaraan dan gotong royong di antara sesama anak bangsa, sebagaimana yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita,” tegas Daniel yang juga Staf Khusus Asistensi Menteri PDT itu.
Daniel menegaskan, Pemuda Tionghoa juga berperan besar dalam perang kemerdekaan 1945. Sebut saja Oei Hok San, mantan tentara pelajar Kediri yang menjadi saksi matinya 50 pejuang Tionghoa oleh tentara Belanda dalam perang kemerdekaan.
Bahkan jauh sebelum Sumpah Pemuda dicetuskan, rakyat Tionghoa dipimpin Souw Phan Chiang (Sepanjang) dan Tan Sin Ho (Singseh) bersama rakyat Jawa dipimpin Raden Mas Garendi (Amangkurat V) dan Raden Mas Said (Pangeran Sambernyowo) telah melakukan perlawanan keras terhadap kesewenang-wenangan Belanda. Peristiwa ini dikenal sebagai Perang Sepanjang.
0 komentar:
Posting Komentar