Nasakom adalah Aset Bangsa tetapi FPI adalah aset Teroris Timur Tengah
Nasakom adalah realitas kekuatan politik yang ada pada masyarakat Indonesia pada era perjuangan kemerdekaan dan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kekuatan politik yang ada pada waktu itu semua merupakan aset bangsa, oleh karena itu dalam pemilu pertama semua parpol boleh berkompetisi memasukkan ideologinya kedalam Negara yang baru tumbuh itu.
Bung-Karno merumuskan kekuatan politik yang ada pada waktu itu menjadi tiga bahagian yaitu : Kekuatan Ideologi Komunis , kekuatan Ideologi Islam, dan kekuatan Ideologi Nasionali.
Kekuatan Nasionalis tumbuh dari bawah, dari budaya Bangsa Indonesia sendiri, kekuatan komunis tumbuh dari blok Timur, dan kekuatan Islam Tumbuh dari budaya Timur Tengah, ketiga kekuatan itu disebut “Nasakom”
Didalam diri Bung Karno , semua kekuatan itu bisa bersatu, karena Bung Karno mempunyai pemahaman sepirtual yang bersifat universal. Dengan ideology agama Bung Karno membentuk karakter bangsa yang memiliki Iman yang kuat Kepada Tuhan , dengan ideology komunis Bung Karno melenyapkan kelompk feodal , borjuis dan kafitalis.
Setelah NKRI berdiri, kelompok agama dan Komunis mulai kelihatan taringnya, mereka mulai melakukan aksinya, yaitu memperebutkan kekuasaan . Kelompok agama berjuang memasukkan ideology agama kedalam tubuh NKRI, dan kelompok Komunis berjuang memasukkan ideology kemunisnya.
Karena didalam diri Bung Karno kedua ideology tersebut sudah mateng, sehingga orang2 agama mental menghadapi kekuatan ideology agama yang ada pada Bung Karno, demikian pula orang2 komunis tidak mampu menghadapi ideology komunis yang di miliki Bung Karno, akibatnya merek mencoba mengambil jalan pintas yaitu angkat senjata atau pembrontakan,.
Semua pembrontakan mereka baik dari kiri maupun dari kana, dibrantas oleh Nasionalis yang tidak mau di jajah kembali oleh Arab maupun oleh Rusia dan China.
Setelah Bung Karno lemah, dalam keadaan sakit, kelompok kanan dan kiri saling rebut kekuasaan. Para jendral kanan dan jendral kiri adu taktik, dan Jendral kiri, Jendral nasionalis juga pasang kuda2 siap menunggu komando presidern
Setelah para dokter yang merawat Bung Karno menyakakan Bung Karno dalam keadaa Kritis, Para jendaral kiri mengambil kekuasaan mengumumkan melalaui Radio /RRI, beberpa jendral kanan di bunuhnya.
Ternyata Sukarno masih bernafas, bisa member perintah kepada Suharto dgn sp-11 maret, untuk menyelamatkan Negara, dan memerinahkan kepada jendral Kiri Suparjo untuk meletakkan senjata.
Kemampuan sepirtual maupun politik Global Suharto tidak mampu menampung Nasakom, oleh karena itu Partia Komunis dan partai2 agama di bubarkan, diganti dengan tiga partai yang semuanya berasaskan Panca-Sila yaitu , PPP, Golkar dan PNI.
Suharto melakukan skrening, pembersihan alat Negara dan PNS, dari ideology kiri maupun ideology kanan yang dikatakan sebagai Bahaya Laten Bagi NKRI.
Setelah Suharto turun, ideology komunis sdh hancur, tidak ada lagi kelompok feodal yang menjadi sasarannya, malah negara2 komunis mernjadi Negara kafitalis, seperti negara2 barat.
Kelompok agama mulai mendapat angin, dana segar dari Timur Tengah, mereka kembali membentuk partai politik yang berasazkan agama Islam. Mereka mulai mengamendemen UUD-45, akibatnya orang buta bisa menjadi Presiden, kekuasaan TNI di lucutinya, semua menjadi amburadul.
Para politisi Nasionalis di DPR/MPR diwakili oleh PDIP, kebanyakan politisi sandal jepit berasal dari bawah, tidak mampu melawan agresifitas kelompok agama yang dibantu Golkar, partai pragmatis tanpa ideology, yang mencari pendukung hanya untuk mendapatkan kekuasaan .
Kalau Nasakom memang merupakan asset bangsa yang di tulis dalam sejarah mewujudkan NKRI, kalau PFI dikatan aset bangsa dalam hal apa,..? kalau dikatakan dalam hal pembentukan teroris memang wajar, tetapI teroris adalah musuh nkri, yang merupakan bahaya laten yang harus di waspadai oleh kelompok Nasionalis.
Menteri dan anggota DPR yang mencoba memasukkan FPI kedalam system pememrintahan merupakan orang2 agamais yang berusaha merusak tatanan Negara Panca-Sila, dengan memasukan ideology Timur Tengah.
Kelompok Nasionalis jangan khawatir, sebab budaya Timur Tengah sedang mengalami kehancuran di kandangnya sendiri, mereka di obrak-abrik oleh demokratisasi, dan expansi Ham, akibatnya ideology agama di Indonesia akan menjadi orang asing di negeri sendiri, anak2 mereka akan menjadi teroris, karena tidak ada tempat bagi mereka untuk berpijak.
Para politis agama menjadi manusia2 munafik, membenci NKRI tetapi makan gaji dari NKRI, memperjuangkan perbaiki moral pada hal mereka koleksi perempuan haus sex dan harta. Mereka sengaja membuat umat bodoh agar mudah di jadikan pendukungnya.
Jika anda seorang nasionalis yang cinta bangsa ini, masuklah menjadi kader PDIP , karena satu2nya parpol yang konsisten dengan perjuanghannya membela nasionalisme bangsa, tetapi kekurangan kaser2 yang cerdas dan militan dalam memperjuangkan ideology partai.
0 komentar:
Posting Komentar