blazer korea murah

CALEG-CALEG GALAU




Nobody save…seperti itulah setidaknya gambaran kondisi calon-calon anggota legislatif dalam Pemilu 2014 mendatang. Waktu terus berdetik mendekati hari H, hanya tinggal 5 bulan lagi. Waktu yang sangat singkat bagi anda yang sudah terdaftar sebagai calon anggota legislatif 2014. KPU dengan Peraturan KPU nomor 15 Tahun 2013, sebagai perubahan pertama dari Peraturan KPU Nomor 13 tahun 2013 mengatur tata cara kampanye caleg dengan tidak memperbolehkan caleg memasang baliho dengan foto diri dan membatasi pemasangan spanduk hanya 1 buah di desa/kelurahan. KPU juga mengeluarkan peraturan bahwa nomor urut pun kini tidak berlaku, jadi tidak ada lagi caleg nomor peci dan caleg nomor sepatu….semua memiliki kesempatan yang sama untuk melenggang ke senayan.


Bagi anda yang telah terdaftar sebagai caleg 2014, apapun itu motivasi anda, saya angkat topi. Ditengah pesimisme dan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap DPR/DPRD, mundurnya penetapan DPT 2014 oleh KPU, serta berbagai aturan-aturan baru mengenai caleg yang baru-baru saja di sahkan…wajar jika anda galau. Bahkan sudah seharusnya anda galau. Karena saya yakin banyak diantara anda sudah mencetak baliho-baliho besar, spanduk, poster, stiker, berbagai merchandise lain yang memajang pose terbaik anda, hasil studio foto dengan editan sana-sini sehingga anda tampil memikat bak artis terkenal dengan harapan masyarakat terpikat penampilan anda. Apalagi jika anda beruntung memiliki sederetan gelar akademis, haji/hajjah, gelar kebangsawanan cukup dengan ditambah sedikit kalimat: PEDULI RAKYAT, PEMBAWA AMANAH RAKYAT, BERJUANG UNTUK RAKYAT, MAJU BERSAMA KAMI…wow, betapa sempurnanya! Sayangnya semua alat kampanye anda dibatasi oleh KPU, bahkan jika anda sudah terlanjut investasi (jika itu anda anggap investasi) dengan mengeblok berbagai koran lokal, radio lokal, atau televisi lokal sebagai media serangan udara anda…hmmm, berapa ‘investasi’ yang anda keluarkan hingga hari ini? Yakinkah anda strategi itu mampu mengantar anda mendapatkan kursi? Hehehehe….apakah anda yakin mampu berpose lebih baik daripada artis-artis yang mencoba peruntungan di dunia politik? Kalau hari ini anda tidak memiliki strategi lain, saya sarankan anda segera berpikir realistis. Jangan terlalu berharap menjadi anggota dewan atau segera bekerja menyusun strategi politik anda yang baru. Yang down to earth, realistis, mengena, terukur efektif dan efisien. Anda harus sudah memahami dapil anda. Karakter masyarakatnya, sosio kultural wilayahnya, tokoh-tokoh formal dan informal nya, permasalahan sosial yang dihadapinya, demografinya, sex ratio dan sebaran penduduknya. Itu dari pemetaaan daerahnya. Seharusnya anda pun sudah mampu mengenali diri anda. Apa sih maksudnya si ibu ini? Tentu nama, alamat, gelar, bla bla bla…saya yakin anda tahu. Tapi yang saya maksud disini pemetaan potensi dan kelemahan anda, siapa kawan dan lawan, operasionalisasi visi dan misi anda, image yang anda ingin ciptakan…anda sudah punya kan?


Jika tahun 2014 adalah tahun laga pertama anda dalam perebutan kursi DPR/ DPRD , maka anda hendaknya melihat ini sebagai peluang. Karena jika anda jeli, walau anda memilik budget cekak memiliki kesempatan yang sama dengan caleg-caleg populer dengan budget tebal. Syaratnya, ya anda mampu merebut hati calon konstituen anda dengan memiliki program kerja yang sesuai dengan harapan masyarakat konstituen anda. Secara umum, masyarakat kita dalam kondisi kepercayaan terendah pada negara…eksekutif, legislatif dan yudikatif. Semua mikir perut sendiri. Jangan salahkan masyarakat jika mereka bersifat pragmatis dan transaksional sekarang. Jika anda menjual retorika, ideologi dan slogan-slogan belaka..silahkan anda mempersiapkan diri untuk kalah. Konstituen tradisional setiap partai politik makin hari makin sedikit. Jika anda saat ini sudah menjadi anggota dewan yang terhormat dan hendak mempertahankan kursi anda yang kedua, ketiga atau bahkan keempat kalinya, bukan berarti anda aman sekarang. Anda tetap berada di kursi panas. Apalagi jika anda dulu melenggang ke senayan tanpa harus berbecek-becek dan berbasah-basah menemui konstituen anda. Hehehe, banyak kan dari anda yang tidak mengenal dapil anda sendiri…pasang baliho, serangan udara, bayar tim dianggap beres. Ingat, tidak ada lagi urut kacang, nomor peci dan nomor sepatu…jika anda tidak perform selama di parlemen sekarang, ya jangan harap dikenal masyarakat. Masih berpikir semua beres dengan serangan fajar dan tampil bak sinterklas efektif? Ya kalau anda punya resources yang tak terbatas silahkan saja…tapi jangan menghalalkan segala cara ya. Menggasak uang rakyat melalui proyek ini dan itu, mengikat janji dengan kelompok pengusaha dengan imbalan tertentu, atau bahkan membeli uang palsu mungkin sudah ada dalam skenario anda…hey bapak/ibu anggota dewan yang terhormat, itu semua sudah basi dan tahanan KPK pun daya tampungnya terbatas. Masyarakat sudah lelah dengan berbagai topeng yang anda ciptakan. Bahkan baliho, spanduk, poster dan stiker yang anda buat dengan jutaan rupiah itu sungguh menganggu pemandangan. Hehehe, saya sih tak mau kalo wajah saya ditempel di depan tempat pembuangan sampah, ditutup dengan stiker sedot wc atau servis ac yang jauh lebih bermanfat, hehehehe.


Sinis banget nih si ibu. Hahahaha, saya hanya ingin tell the truth aja kok. Apa yang dirasa dan apa yang dipikir masyarakat sekarang. Seperti sudah saya tulis di atas tadi, masyarakat tradisional partai politik semakin hari semakin sedikit. Tergerus kebutuhan perut, terputus dengan sejarah nasional, terputus dengan wakil rakyatnya yang saat ini duduk empuk di lembaga yang katanya mewakili rakyat dan penyebab-penyebab alami lainnya, seperti: meninggal, menderita dimensia, dan faktor-faktor alami lainnya. Di satu sisi, sekitar 14 juta pemilih pemula yang potensial jangan disepelekan. Mereka generasi gadget, generasi informasi, generasi melek teknologi dengan tingkat keingin tahuan tinggi tetapi tidak mendapat informasi yang memadai tentang Pemilu 2014. Iklan KPU dengan ikon-ikon remaja dan tagline: JANGAN SIA-SIAKAN KESEMPATAN SUARAKAN SUARAMU! Tidak akan menarik minat mereka untuk peduli jika tidak dibarengi dengan pasokan informasi yang cukup. Dunia mereka saat ini berkisar di internet dan berbagai social media: FB, Twitter, Instagram, WA, Line, Kakao Talk, dll. Suara mereka sangat krusial dan penting untuk membawa perubahan. Tetapi mereka belum well informed tentang hajatan demokrasi tahun depan. Rengkuh pikiran dan hati mereka jika anda ingin meraih atau mempertahankan kursi. Dengan menunjukkan kualitas anda sebagai calon wakil mereka yang memiliki visi, misi dan program kerja yang jelas, terukur, realistis, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ingat, kebutuhan bukan harapan masyarakat.


Siapa elu? Ah, omdo lu. Aleg bukan, caleg bukan…hahaha, ya saya ibu rumah tangga. Tapi saya juga warga negara yang sudah terdaftar dalam DPT. Saya memiliki hak suara yang masih saya pikirkan akan diberikan kepada siapa…anda para caleg lah yang membutuhkan kami saat ini. Saya tidak akan golput, tetapi saya tidak akan sekedar memilih calon yang memiliki baliho terbanyak, spanduk terbanyak, poster terbanyak, atau serangan fajar terbanyak. Anda tidak dapat membeli suara saya, saya yakin banyak orang yang berpikiran sama dengan saya. Jangan sampai anda sudah keluaran miliaran rupiah hanya utk kampanye dengan hasil nothing…bisa-bisa anda depresi nanti :) Waktu tinggal 5 bulan lagi, DPT belum ditetapkan, dengan aturan kampanye yang ada saat ini…jika anda tidak memiliki syarat-syarat ikut bertarung merebut kursi legislatif nasional dan daerah seperti yang saya tulis diatas…sudah seharusnya anda galau. Sumber Daya Money anda terbatas, pengusaha pun tidak akan menaruh telor di satu keranjang saja, tetapi jika anda memiliki program kerja jelas turunan dari visi dan misi anda yang bisa dioperasionalkan sesuai kebutuhan masyarakat…niscaya, anda berhasil merebut hati dan pikiran calon konstituen anda. Pilihlah tools yang efektif dan efisien sesuai dengan dapil anda jadi budget anda tidak akan membengkak dan anda harus berhutang sana sini. Nyesek kan jika anda sudah keluar ratusan juta atau miliaran rupiah ternyata tidak terpilih, bahkan nama anda pun tidak dikenal padahal sudah bertindak layaknya Sinterklas yang dipuja seluruh dunia padahal hanya muncul tiap edisi natal. Hehehe, saya terbuka untuk berdiskusi dengan siapa saja. Jika anda tersinggung dengan blog saya…silahkan cabs. Jika anda tertarik berdiskusi lebih lanjut dengan saya, siapa pun anda caleg atau bukan, aleg atau bukan…feel free untuk mengontak saya. Yang jelas saya bukan omdo….light the candle, walk the talk!




sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/10/25/caleg-caleg-galau-604764.html

CALEG-CALEG GALAU | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar